Kamis, 19 Maret 2015

JEJAK LANGKAH Episode 5 : Kala Sakit Menyerang

Kecamatan Trawas adalah daerah berketinggian 700 meter diatas permukaan laut, cukup dingin bukan?. tipe daerah berupa lembah dan pebukitan. tentu, siapa saja yang berkunjung kedaerah ini akan disuguhi  pemandangan yang menawan dan segarnya udara pegunungan. 
Menurut cerita-cerita dan beberapa artikel terkait Trawas daerah ini menyimpan puluhan situs purbakala mada masa Mojopahit dan Airlangga ia sebagai saksi sejarah perjalanan negri dari periode keperiode, hingga sekarang masih bisa kita saksikan peninggalan itu.
Jelas saja saat saya beserta rombongan pertama menuju daerah ini, mengikuti rute makin lama makin menanjak untuk naik ke wilayah berlembah ini. kalau saat beruntung kita akan menyaksikan orang-orang menunggangi kuda putih-putih disisi kiri jalan (kuda yang lucu). pebukitan trawas sungguh pemandangan alam yang begitu menggetarkan alam fikiran, dan seketika mengalihkan titik fokus pandangan mata. 
Mungkin bisa jadi karena diklat di Rindam seminggu lamanya membuat fikiran gelap, terkurung dan kaku, sekarang saat semuanya usai, fikiran kembali tertuju pada cantiknya Alam kembali meyakinkan saya akan kaya nya negeri ini.
Barang kali ini salah satu jawabat atas doa-doa saya yang terlalu sering terucap kala masih di kota kecil Perawang beberapa waktu terakhir. Selain pemandangan hamparan sawah, rumah penduduk, kebun, dan pepohonan rindang yang berjajar rapi dikaki gunung Pananggungan. 
Tak heran kita saksikan pemandangan alam disini juga berpadu dengan puluhan hotel, komplek villa dan berbagai sarana rekreasi keluarga telah menghiasi lembah nan subur ini. bergandengan secara harmonis dengan perkampungan penduduk beserta hamparan sawah warga desa.
*
Bagi sahabat-sahabat beserta keluarga yang ingin berlibur disini. sebagai informasi penting, menginap disini tentu saja bikin nyaman (apalagi bagi kamu-kamu yang biasa hidup dikota-kota ber suhu panas seperti Pekanbaru, Surabaya, Jakarta, bekasi dll. Dari keterangan yang saya dapat ada puluhan hotel dan villa yang bisa disewa disini. mulai dari pilihan harga melati hingga hotel bintang tiga. Sebagai tempat wisata di trawas ini juga terdapat wisata air terjun, bumi perkemahan, kolam renang, berkuda keliling villa, pusat pendidikan lingkungan hidup (PPLH).  dan sebagainya.
selain itu bagi yang suka naik gunung, disini terdapat rute gunung pananggungan via tamiajeng. Menegenai wisata sejarah, juga terdapat beberapa peninggalan bangunan kerajaan mojopahit dan Airlangga, asiknya lagi masih terdapat kompleks candi dilereng gunung penanggungan.
Ohya.... bagaimana cara kamu menuju lembah trawas yang indah ini? ini beberapa rute yang bisa kamu tempuh
Jika kamu dari kota Malang kamu bisa mulai dari Pandaan -> Pringen -> Trawas.
Jika kamu dari kota Surabaya kamu bisa ikuti rute Krian ->Mojosari ->Trawas. (berjarak 60 KM dari Surabaya).
Selamat mencoba ... :D
****
Seminggu penuh pembekalan umum dan teknik kami jalani, hari terakhir ditutup oleh pimpinan sumber daya manusia (SDM) perusahaan. Dan kami siap kembali melanjutkan kegitan di tahap selanjutnya, yaitu Trening Teori di kantor Pusat Sidoarjo. Surabaya.

Pagi-pagi hari terakhir kami diantar denga bus bertuliskan Mojorejo. kembali menuruni perbukitan, kembali mengikuti jalan-berkelok-kelok, disuguhi sengkedan pepiring sawah nan cantik. Ahh… sungguh mengingatkan saya pada alam Solok Selatan. Pemandangan masih terpampampang indah di pelupuk mata, asal masih melewati perkampungan trawas ini. Semoga suatu saat saya bisa kembali kesini, bukan berombongan bukan sendirian.Tapi bersama seseorang yang spesial dihati. Asik.. hehe.
Saat itu mata terlalu mengantuk untuk banyak bercengkrama saat bus melaju.
Bertolak dari kecamatan trawas menuju Sidoarjo kira-kira kita perlu dua jam jarak tempuh, saat memasuki daerah sidoarjo suhu udara sudah terasa begitu nakal menyentuh kepala saya yang masih krisis akan rerambutan. 
Panasnya terasa begitu lekang kala tengah hari. Kabut jalanan cukup menganggu pandangan mata, kepala saya perlahan pusing.
Kabupaten Sidoarjo, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. 
Ibukotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. 
Sidoarjo dikenal sebagai penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk kawasan Gerbangkertosusila
Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran rendah, makanya terasa panas. 
Sidoarjo dikenal dengan sebutan Kota Delta, karena berada di antara dua sungai besar pecahan Kali Brantas, yakni Kali Mas dan Kali Porong. Kota Sidoarjo berada di selatan Surabaya, dan secara geografis kedua kota ini seolah-olah menyatu. Rata-rata temperature di Sidoarjo 24-33ÂșC . (Sumber:Wikipedia)
****
Sampai di penginapan jam jam 12 Siang, lantai empat. Entah kenapa tas gunung (carrier backpack) terasa begiitu berat ku angka,t ditambah dua ransel hitam saya tenteng terasa begitu berat. Terhuyun-huyun ada sesuatu yang menganggu jidat saya, pusing. Tampa baa biiii buuu… saya hembaskan badan dikasur nan empuk itu, penginapan yang berjarak 100 meter saja dari kantor pusat dimana kami belajar selama satu bulan kedepan. 
Kami kembali ditempatkan bersama-sama di asrama ini. bagi saya segala sesuatu yang baru adalah hal yang luar biasa. 
Termasuk penginapan di asrama ini, sudah sangat mewah bagi saya. Di asrama ini kami hanya dua hari, untuk selanjutnya kami akan mencari tempat tinggal dirumah-rumah penduduk sekitar tempat kami belajar, mengontraknya selama pendidikan, alhamdulillah disupsidi dalam bentuk perjalanan dinas.
Kepala saya terasa pusing, cenat-cetut hingga beberapa jam lamanya, padahal baru sampai di disini.
Sakit kepala, sebetulnya sesuatu yang jarang sekali saya alami. Alhasil hampir dua hari saya tidak bisa sanggup kemana-mana, tidak bepergian keluar seperti banyak teman-teman, tidak pergi santai-santai dilantai satu yang cukup nyaman untuk ditongkrongin. Kepala saya terasa lain, tubuh saya panas dan lemas, tak berdaya. Air ludah terasa hambar, minuman hambar, makanan hambar, semuanya hambar.
Ah… apalah lah daya ini yang begitu tak biasa dengan obat pil-pil warungan. Bukan takut karena pahit, sama sekali bukan itu alasanya tapi memang dari dulu sengaja tidak membiasakanya. Kecuali sudah resep dari dokter itu baru saya berselera untuk mencobanya. 
Pagi hari dihari kedua saya hanya tinggal sendiri diruangan kamar besrsekat-sekat ini, yang lain tentu saja pergi keluar dan mencari sesuatu untuk keperluan beberapa hari kedepan. mencari rumah tempat tinggal selama satu bulan belajar disini. 
Bersama lelaki terbaik sedunia (ayah saya) beliau hanya menyarankan “..istirahat lebih banyak, utamakan isi perut. wajar itu, mungkin karena berpindah-pindah daerah, penyesuaian tubuh terhadap perbedaan cuaca”.
Suaranya terngiang-ngiang dispeaker handphone. ia yang selalu ada dihati. Saat saat seperti ini saya begitu merindukannya. -_-

****
Siang berganti malam, dan malam pun berganti pagi.  Suara alam pun menyapa selamat datang sayang, bak suara seorang ibu guru Taman Kanak-kanak, ke siswa didiknya berumur empat setengah tahun. 
Sidoarjo. siadoarjo adalah tempat ketiga yang saya kunjungi dalam tahap belajar, tempat dimana saya disunguhi ilmu-ilmu dan pengalaman luar biasa. Semua ini saya peroleh secara gratis, inilah nikmat yang rasanya tak terkira saya syukuri. begitu juga dengan biaya sejauh ini masih satu kata "gratis". Saat-saat merasa “sesuatu” (seperti sekarang) ketika itulah saya percaya doa-doa bapak dan ibu telah didengar.. Ya Allah terimakasih... T_T.
  
Dipenghujung sore, setelah terlelap disiang hari, badan saya perlahan kembali membaik. Dan berusaha untuk tetap memaksa diri agar perut tidak kosong, enak tak enak perut ini harus diisi. Alhamdulillah malamnya gimana nikmat ‘fit’ itu sudah mulai terasa kesebatang tubuh saya. pagi-pagi sudah siap menjalani aktifitas dikontrakan yang baru, kebetulan pas dibelakang kantor pusat tempat saya belajar setiap harinya.
Perihal kondisi fisik saya yang drop dihari pertama di sidoarjo, predisi ayah saya kemungkinanya benar yaitu "perbedaan cuaca" cukup jauh berbeda memang antara trawas yang dingin, dan sidoarjo yang panas. 
Belajar di kantor pusat dibagi tiga kelas, dengan jenis materi yang berbeda tiap harinya. Serasa kuliah lagi. ada ujiannya, ada diskusinya. 
Teori pembangkit yang dipelajari meliputi sistem Boiler, sistem Turbin, sistem Generator, sistem Pengolahan Air, K3, sistem Perpipaan, Ragam Valve, pemeliharaan Peralatan, sistem transmition dan Arus. Semuanya berskala besar dan lain sebagainya. Waktu belajar dari jam 8 hingga jam 16 sore.
Semakin kesini makin terasa seperti apa lahan kewajiban dimasa mendatang. semakin menyadari betapa pentingnya Energi untuk kelangsungan hidup manusia. Makin terasa bagaimana pentingnya ilmu menuju kesejahteraan negeri dari generasi kegenerasi. Dan makin terasa bahaya dari sifat Apatis, sifat dimana berpuas diri pada keadaan sifat yang hanya ingin menang sendiri. sifat yang bakal membantai kreatifitas mu secara perlahan-perlahan. 

**** .......

Bersambung 

klik foto untuk melihat gambar secara maksimal





Belajar dikelas 
(kadang-kadang sekalian kelas ini tempat tidur siang hehe :D )



depan kantor pusat Sidoarjo


 Dari lantai atas penginapan, mata saya masih berkunang-kunang -_-


 Tampak dari kamar asrama
Jangan pernah nanya'... "ini Group band apa"?.....  haha




Farieco Paldona Putra



Tidak ada komentar:

Posting Komentar