Assalamualaikum.w.wb :)
~~~~
selamat datang sayang,
tempat dimana kamu ditemani
oleh orang-orang terbaik, penuh kasih sayang dan cinta,
tempat dimana kamu diberi
rentang waktu tertentu untuk berbuat sepenuh hati untuk umat,
tempat dimana kamu diberi
jutaan pilihan dan kesempatan-kesempatan yang membuat kamu tahu indahnya
memberi manfaat.
sayang, pandanglah negeri
ini menurut hati dan pikiran mu. jadilah seperti yang kau mau, bikin sesuatu
yang terkeren dari sudut pandang unik mu.
~~~~
Biyu sayang
kamu tau? sore itu aku baru saja belik dari kediaman orang tua mu diMarapoyan, Pekanbaru.
seperti biasa dibanyak kesempatan saat hari libur aku sering mengunjungi kakak
kandungku Devi Hendriadi (Ayah mu) dan Uni Fitrianis (Ibu mu), semua itu
tentunya demi memastikan kabar dan kondisi mereka dalam keadaan aman dan baik-baik
saja.
Sore itu dijalan Sudirman saat aku baru selesai
membeli ticket bus untuk kembali ke Perawang (tempat dimana saya bekerja),
beberapa menit kemudian Handphoneku berbunyi teryata itu dari ayahmu, beliau ngasih tau bahwa ibumu kemungkinan besar besok siang akan melahirkan. Oke, saat itu
ku putuskan untuk membatalkan pulang dan menyerahkan kursi kepenumpang lain.
Dengan ransel hitam penuh isi yang sering ku bawa bepergian, aku kembali balik
ke Marapoyan. Tentunya membatalkan janji dengan teman-teman diperawang kemudian
menemani dan menunggu detik-detik moment tak terlupakan itu bersama kakek dan nenek
mu (orang tua kandung ibu mu) dimana mereka dengan setia menemani ibu mu hingga
beberapa bulan sebelum jadwal kelahiran mu.
Aku
bisa merasakan hari itu adalah detik-detik TERBAIK dalam hidup Ayah
dan Ibu mu, kamu tau? Bukan, bukan sehari itu saja tapi, sepanjang hari
terutama dibulan-bulan semejak kabar baik itu muncul ditengah-tengah keluarga besar kita.
Ayah dan ibu mu selalu bikin kondisi se-Ideal mungkin demi satu hal, yaitu demi memastikan
kondisi mu dalam keadaan yang baik. Mereka begitu menunggu kedatanganmu sayang.
Dan hari berbahagia itu datang pada 20 maret 2014 , tepatnya di RS AWAL BROS Pekanbaru.
Biyu
sayang entah apa panggilan kamu nanti, ini adalah sepucuk Surat yang mungkin akan kamu
temukan dilemari tua rumah mu suatu saat. semoga kamu sempat membacanya nanti,
mungkin belasan tahun dari sekarang :).
Anak
ku sayang, masih segar diingatanku, betapa bahagianya ibu mu kala itu saat kamu
pertama kali muncul kebumi ini, penuh haru dan bahagia yang tak terkira, ditengah
sisa rasa sakitnya masih terasa luar biasa tengah ia rasakan. Begitu juga ayah mu yang siang malam menjadi calon ayah siaga,
aku yakin hari itu adalah hari yang paling istemewa disepanjang hidupnya,
tergambar diwajah dan ekpresinya.
Telah
lama mereka menunggu mu sayang. Ibu mu menghadapi kesakitan yang sangat luar
biasa bahkan dari mulai mengandungmu, peranakanya yang lemah hingga ibumu
menjaga secara ekstra ketat agar pertumbuhan kamu tetep dalam kondisi baik. mengandung
dan berjuang manjaga mu, melindungimu dalam kehangatan sepanjang hari sepanjang
rentang waktu sembilan bulan. bahkan hingga tulisan ini ku tulis rasa sayang
itu tidak berkurang sedikitpun. dia menjagamu dalam suka dan duka, maka suatu
saat nanti jika kamu sudah besar jagalah ibu mu seperti beliau menjagamu dengan
seluruh nyawanya, bikinlah mereka bahagia sayang.
Ohya,
ayah dan ibu mu sudah menceritakan tentang uniknya mereka berdua belum? Baiklah
akan aku gambarkan ayah dan ibu mu saat muda dulu. ayah dan ibu mu adalah dua insan
yang sangat serasi,(paling serasih dikeluarga kita). serasi sekali, mereka
dipertemukan ditanah minang, iya di tanah kelahiran keluarga besar kita. Sayang tak
bisa saya menggambarkan betapa pekerja kerasnya mereka berdua, ayah mu adalah
seorang profesional muda berjiwa pemimpin, dan ibu mu adalah seorang guru
pendidikan yang konsisten dipulau yang berbeda, dan tentu kamu sendiri tau ‘Guru
adalah tolak ukur dalam kecerdasan dan kemajuan bangsa ini’. Dan banyak lagi
hal luar biasa dari mereka sayang, kamu harus janji pada ku, pada paman mu ini.
Kamu harus jaga mereka sebaik-baik mungkin, bikin mereka bangga.
Kamu
sempat mengenal kakek dan nenek (orang tua ku) belum? Baik akan aku kasih tau.
Orang tua kandung ibu mu maupun kedua orang tua kandung ayahmu adalah sosok yang
yang sangat-sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kebaikan kedua orang
tua mu, hingga saat ini. Aku masih inggat semenjak awal-awal bulan ibumu
mengandung, kakek dan nenek mu dibela-belain untuk bolak balik dari padang,
solok ke pekanbaru hanya untuk menjaga ibumu sayang, mereka tinggal
berhari-hari hingga berbulan-bulan dipekanbaru menemani ibumu dan memperhatikan
pola aktifitas, pola makan, pola hidup yang baik demi perkebangan mu tetap oke.
Sementara
paman mu ini juga sering balak balik dari Perawang- Pekanbaru setiap weekend,
dan kamu tau saat itu betapa hanggatnya kebersamaat kami kala berkumpul disini
ditanah lancang kuning ini bersama kakek mu, nenek mu, kedua orang tua mu
tercinta, serta aku paman mu dan tentu saja secara tidak langsung kamu juga
ikutan berkumpul ditengah-tengah kami sayang.
Biyu anak ku, surat ini ibaratnya berupa deretan titik-titik tinta hingga terbentuk sesuatu
yang disebut ‘manusia’. Yap, manusi-manusia terdahulu (termasuk kami)
minitipkan segenap Impian dan cita-cita masa depan digenggaman mu. Jika itu
semua tidak terdengar berlebihan sayang.
Oh ya
kamu tau aku paman mu ini dan kakak kandungku (ayahmu) adalah dua dari enam
sosok yang terlahir dari orang tua (kakek dan nenek mu) yang suka bekerja keras.
Kakek yang sederhana dan selalu mengutamakan pendidikan buat anak-anaknya,
walau sesulit apapun hidup yang ia jalani. Aku masih ingat pesan kakek mu dulu,
duluuu… sekali. saat paman masih Sekolah Dasar, kamu tau apa pesannya?
Gini “anak ku jika kamu ingin bahagia dimasa yang
akan datang maka tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya maka ilmu itu akan
menolongmu, jangan pernah menyerah”
dan
satu hal lagi yang istimewa kamu tau? dari kakek dan nenek mu yang hanya
tamatan SMP dan tidak tamat SD itu, telah melahirkan Putra dan Putri yang
nyaris semuanya Sarjana. Ini sangat membahagiakan. Hmmm… Jika kamu bertanya meneganai kondisi ekonomi
keluarga saat itu? seperti apa mengkhawatirkanya dulu?, suatu saat coba lah
kamu tanyakan ke pada ayah mu.
Sekarang saatnya biyu ikuti jejak-jejak keluarga, yang kebetulan lebih dahulu
dari mu menginjakkan kaki di mungka bumi ini. Berjuanglah demi pendidikanmu,
belajarlah dari siapapun, terbanglah kedunia dimana kamu merasa hidup dibidang
itu. gapailah mimpi-mimpi besar mu sayang, karena sejarah telah menyuguhkan
contoh pada mu bahwa kemauan dan kesungguhan hati adalah awal dari
keberhasilan.
Membicarakan
mengenai kakekmu ada hal yang unik darinya, ia adalah sosok yang gemar
berpindah-pindah dan bepergian ke hutan-hutan belantara atau daerah-daerah
tertentu dalam jangka waktu tertentu demi menghidupi keluarga yang ia cintai. Beliau
bersedia bekerja apa saja asalkan halal. Beliau juga gemar bersilaturahim kekediaman
family-familynya diwilayah lain.
Sama halnya dengan Ayahmu ia bekerja yang
sifatnya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu kota ke
kota lain aku tau ia menyukai hal itu. tentunya dia selalu menikmatinya. Suatu hari
paman mu ini tersadar ternyata sifat gila
berpetualang yang ada pada paman adalah
turunan dari kakekmu, sangat penasaran tentang Alam, mengenal daerah-daerah
baru yang selalu tergoda untuk dikunjungi dan tak sabar untuk menelusurinya. Telah
lama paman mencintai Negeri ini. Itulah salah satu dari sekian banyak kesamaan
kami.
Biyu
sayang berbicara tentang kehidupan, mungkin suatu saat dengan didikan serta aturan-aturan
orang tua kepada mu terkadang membuat kamu kesal dan bahkan menjengkelkan. kamu
tau sayang?, itu semua adalah salah suatu cara mereka untuk mengajari mu,
itulah cara mereka menjaga mu, mendidik mu agar kamu tegar dan kuat sebelum
siap berkelana dalam menjalani kehidupan
nanti. Maka sadarilah sayang mereka begitu sangat-sangat mencintai mu.
hal
ini terkadang memang tak selalu mudah termasuk dilingkungan sekitarmu nanti. tengah
kamu menikmati hari-hari, akan ada saatnya kamu marah dengan keadaan dan adakalanya
kamu berontak dengan situasi yang tak selaras dengan pola pikirmu. Kadang hidup
ini penuh ancaman-ancaman. Tapi, kamu jangan khawatir tentang semua itu, akan
ada sepasang malaikat yang paling setia didunia, ia akan selalu ada disamping
mu. percayalah mereka akan menjagamu sepenuh hati, penuh cinta, kasih sayang,
hingga tingkat kesabaran yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Dia adalah ayah dan ibu mu.
Sayang,
akhir kata bersama surat ini. cepat atau lambat tentunya aku dan generasi
pendahulu mu akan hilang ditelan waktu.
Dikala aku dan tentunya kami semua
telah tiada nanti, surat inilah pertanda kami semua pernah menapak dan
menggoreskan sejarah dimungka bumi ini. Meski terlihat sangat mungil meski
hanya berupa percikan cahaya kecil.
"Sejatiny apa yang terucap akan sirna,
apa yang tertulis tentu akan tertinggal selamanya."
Tersenyumlah
Biyu sayang, ukir sesuatu yang keren dimungka bumi ini. Berbahagialah, hapus
tangis mu dan terbanglah setinggi-tingginya, raih lah mimpi-mimpimu. Kami semua
menyayangi mu.
Salam
rindu, tak sabar untuk bercerita dengan mu secara langsung ^_^
Paman
Farieco Paldona Putra
Pekanbaru. Sunday, December 02th ,
2014
~~~~
BERERAPA SAAT SETELAH KAMU TERLAHIR KE DUNIA ^_^
LEBARAN IDUL FITRY 2014 [orang tua mu]
ALAHAN PANJANG [26-07-2014]
DAN, SAAT KITA SIAP UNTUK JALAN-JALAN SORE ^_^
Terimakasih telah membaca :)
Farieco Paldona Putra