Tiga puluh delapan bulan berada diantara
sebuah keluarga baru. Okey… Apakah itu masih pas untuk disebut sebagai keluarga baru? Pertemuan dan perpisahan adalah
bagian dari siklus kehidupan manusia,
perlahan kita akan memiliki ikatan emosi yang kuat, melebur bersama mereka
dibanyak hal. Hidup berdampingan dengan orang-orang yang memiliki pola hidup
yang lebih baik, mereka-mereka mempunyai hoby yang unik, memiliki kebiasaan
konyol hingga mengundang gelak tawa sebagai suatu penawar nan ampuh dalam memecahkan
pelik masalah didada.
Pengobat rindu bila rasa ingin pulang itu datang, selalu
menjadi pelipur lara di perantauan disaat tak bisa pulang meski berbulan-bulan.
Berangkali ini adalah makna dari rasa persaudaraan, rasa saling memiliki, berikatan
batin, insting saling betanggung jawab satu sama lain walau terkadang tampa
harus diinstruksikan.
Punya keluarga di tanah perantauan adalah
sebuah kado istimewa dari sang
penguasa bumi. saat kamu lagi sepi sendiri, mereka adalah hadiah bagi kamu
disaat kamu butuh untuk berkeluh kesah berbagi cerita. penghibur saat kamu mulai
lelah, mencari solusi bersama bila ada problematika. Kebersamaan akan mengikis
sifat individualisme pada diri, membalikkan sifat angkuh dihati, dan secara
alami akan mengajarkan kita bagaimana pentingnya saling membangun empati
satu sama lain.
Masih segar di ingatan saya bagaimana kebersamaan sungguh
merubah banyak hal, tidaklah harus saya contohkan satu persatu kawan. Saya
merasa hampa tampa mereka disisi, kadang diantara mereka harus menjadi orang
tua bangi kita, menjadi perwakilan diurusan-urusan kita, tempat mengadu, bercerita,
dan kadang-kadang juga mesti menjadi lawan walau hanya sekedar dalam
pertandingan badminton ataupun futsal hehehe...
Masih ingat betul perpisahan pertama paling
berkesan itu adalah saat masih Ingusan
dahulu perpisahan bersama teman-teman Sekolah Dasar. Ini adalah…salah satu
moment paling terpukul dalam hidup saya hikk!! hikk!! (*alahh.. huahaha @maklum
lah anak kecil.
Berpisah dengan teman-teman sepermainan, seperbolaan,
sepersepedaan, seperkelahian, ahh… itu rasanya nyesek.. benget boy (*sakitnya
tuhh… disini oiiihh.!!. selang beberapa waktu udah merasanyaman saat duduk
dibangku SMP, ehh… tak terasa beberapa tahun berjalan sudah tamat lagi, sedih
lagi!! Selanjutnya masuk SMA … selang beberapa tahun tamat lagi, Galau lagi,
udah gitu aja terus…sampai kamu lelahhhh
dengan semua ini. Haha.
Kesedihan dalam perpisahan akan membawa
banyak makna dalam kehidupan, dan perpisahan adalah pagian kecil dari jutaan
makna dalam perjalanan hidup kita. Kita akan menyadari bahwa dengan terus
bersiklus dalam pertemuan, perpisahan akan memperkaya
kita bersama orang-orang yang terus mendorong kita ke keadaan yang lebih baik. Semakin
banyak orang-orang yang membuat kamu tersenyum di sekitar kamu, maka disitu
kebahagian dan balanced life akan
kita rasakan secara perlahan, dan ini sudah menjadi hukum alam. Tetap lah
bersyukur kawan, jika saat ini masih di
suguhkan orang-orang yang setia menemani kita saat ini, munkin ia berperan
sebagai seorang sahabat, seorang kakak, seorang abang, sebagai orang Tua, dan
semacamnya.
Ohya, beberapa waktu lalu saya kembali bersiklus
dalam hal memeperkaya diri dalam hubungan persaudaraan. Mungkin ini sudah
menjadi jalanya, perpisahan sementara harus terjadi dan saya tahu diluar sana aka
ada keluarga baru menanti bisa saja mereka dengan komposisi yang lebih beragam,
lebih unik, lebih gregeettt, dan bisa
jadi lebih kecehhh badaii mebahanaaa
hulalaa… hehehe. Dalam hal ini tentu saja tidak melupankan keluarga-keluarga
hebat sebelumnya. Akan tetap menjadi bagian dalam hidup akan tetap ada di hati,
dan semoga akan ada masanya untuk saling bersilaturahim kembali aamiin..
Berhubung alhamdulillah saya dikaruniahi
rejeki yang lebih baik (dapat pekerjaan yang baru) beberapa waktu lalu saya dan
keluarga saya ter-kecehhh, RU 1 ( R
& D Laboratorium) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang, mengadakan acara perpisahan
kecil-kecilan. Semoga kita tetap menjadi keluarga selamanya aamiin… (plisss
jangan nangiss…hehe)
Documentasi-documentasi..
Farieco Paldona Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar