Rabu, 01 Oktober 2014

Ngopi "diatas awan" part 1


Suara keras serta guncangan hebat dari mobil, membuat saya dan teman-teman lainya terbangun dari  tidur. Tadinya sih begitu pulas, sekarang terbangun. akibat sedikit benturan kepala saya vs dending mobil bagian dalam.. fuhhh!! 
tak lama kemudian bang Rido (sebagai supir) nyahut dengan santainya "ops" sory…. !!Hahaha
“karena teralu gelap lupa sini ada polisi tidur” “tinggi nya dua meter woy” katanya lagi sambil tertawa cekikikan. 
teman-teman yang di belakang pun menambahkan “lebay ahh…” 
“wah tak terasa kita sudah nyampai bro!, yang lain masih garuk-garuk kepala … ada yang lagi urut pundaknya yang baru saja kena benturan akibat guncangan mobil yang membuat shokkc itu.
“iya kita sudah sampai” ucap saya yang sedari tadi duduk nemani supir didepan.
“sebentar lagi kita sampai di mess masing-masing”  oke mantap kita bisa sambung tidurnya dimess kawan-kawan…..”subowo menambahkan,
“Alhamdulillah”… terdengar suara Ade dari belakang. Seraya merapikan ransel masing-masing. mereka bilang keren!! Seru pertualangan kita selama tiga hari ini kawan-kawan …  :) ” thanks ya semua.

saya lirik jam sudah menunjukkan 00:35 Wib, cukup larut…pikir ku. seiring menoleh ke kaca jendela yang penuh tempelan butiran-butiran cairan bening  embun malam. pikiran ku melayang ke tiga hari yang lalu, saat dimana kami ber-enam mulai mempersiapkan segala sesutunya untuk  ngetreep yang telah direncanakan beberapa minggu sebelumnya.

****
Baiklah,

“Check it out” !!! ini cerita ngebolang  yang kami lakukan.

Sore ini aku mulai ngepacking barang-barang keperluan dalam sebauah ransel, isinya antara lain: baju (lengan pendek & panjang), jacket, celana gunung, tas kecil dada, Camera, Handpone, sarung tangan, Sepatu dan lain-lain. 
Menurut perencanaan dari kita-kita, bakal berangkat  sorenya sepulang dari kerja masing-masing (kantor, Lab), hari itu hari jumat dan tema untuk weekand kita kali ini adalah “NDP bro”!!, alias “Ngopi Diatas Awan”  ueehhhh….. keren yah…  jadi kita ngopinya itu di lokasi yang ga semua orang bisa ngerasainya. Kita ngopi bareng di area berketinggian lebih kurang 2832 Meter diatas permukaan laut men!!. Taukah kau kawan ?? “, tak semua orang bisa melakukan hal ini”. 

Baiklah kembali ke Labtop. mobil cateran kita sudah ready di gerbang  Food Quort 26K (messnya karyawan Sinar Mas Group), disana saya, Ade dan Rido tampa mikir panjang langsung merapatkan mobil ke depan mess pribadinya saya  (Blok F no 05.1.26K) kemudian memasukkan segala perlengkapan-perlengkapan yang sudah di press di dalam sebuah backpack hitam (pressingnya agak di paksakan lho.. ). 
Beberapa menit berselang kami sudah sampai di gerbang mess Bunut. Jika teman-teman pernah ke kawasan perusaan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, tepatnya lokasi ini berupa perumahan messnya karyawan, pas dekat kolam renang. jadi kami janjianya buat nunggu mereka di Pos Security.
setelah berberapa menit kami menunggu, dari kejahuan nampak tiga oran berjalan beriringan dan menggendong ransel Gede di punggung mereka. 

“Nah.. itu mereka”!! sahut Ade tiba-tiba,.

‘Ya”… itu makluk-makluk yang ditunggu sedari tadi. yang kurus berkulit gelab itu namanya Zainal dia berasal dari salah satu Perguruan Tinggi di kota Palembang, kemudian ada Subowo berasal dari Medan, dan yang terakhir adalah Nanda makluk satu ini mah sama ia juga berasal  dari perguruan tinggi di kota Palembang, tapi asalnya dari Sumatera Barat tepatnya di daerah Baso, Bukit tinggi. Jadi dalam planning kami. kira-kira sudah sampai di daerah Baso sekitar jam 4 dini hari nanti dan nginapnya di rumah orang tua Nanda tentu saja hehe. 

Oke sekarang kami sudah lengkap semua (6 orang), setelah menunaikan sholat magrib dan isa, ulur punya ulur kami pun baru berangkat sekitar jam 20.00 Wib lewat.  

****
Mobil kemudian melaju, mebelah dinginya udara malam nan kelam, menembus gulitanya sepanjang jalanan di temani  berjejer rapi  pepohonan kelapa sawit di sebalah kanan dan kiri jalan. Ya.. rasanya sesuatu banget dong,… bila berlibur itu beda dari yang biasanya. 

Hitung-hitung sejenak berhenti dari aktifitas kerja (laboratory) yang kadang begitu membosankan, kaku dan melelahkan. Berlibur merupakan suatu kebutuhan utama bagi fisik, terutama buat fikiran. Selama dalam perjalanan kami menikmati suasana,,ada yang tidur  ada yang ngobrol dan ada yang dengar lagu kesukaan. Setelah lebih kurang 7 jam perjalanan dari Perawang (Riau) ke Baso (Sumatera Barat) kami tempuh. 

Kira-kira jam 04.00 Wib kami sampai di kediaman orang tuanya Nanda,  setelah nurunin beberapa ransel dari mobil. tampa berlama-lama kami langsung mencari tempat istrirahat, meluruskan badan dan tidur sejenak sebelum waktu subuh masuk. Daerah baso adalah masih termasuk kawasan Bukit Tinggi sekitarnya, secara tidak langsung suhu nya sama dinginnya dong yak, paginya dingin banget men! “dinginya menusuk tulang”. Sudah tidur ngak puas kemudian mesti bangun lagi sekitar 05.30 Wib untuk menunaikan sholat subuh, Alhamdulillah berjamaah.

Setelah sholat subuh. sedikit beres-beres kemudian lanjut cari sarapan pagi, Setelah kami keluar  dari pintu. tiba-iba … fffhuuuuuuZzzz!!!..   rasanya seperti sebuah tamparan bro!,,, mendarat di mungka kita masing-masing… wahh ternyata cuaca pagi ini badai lagi.. angin kencang berhembus. 

pagi itu ceraaaaah banget, ^_^. pokoknya keren dah!!, di depan rumah ada pohon kelapa yang berderet-deret dedaunannya melambai-lambai tak beraturan karena hembusan angin, di bawahnya rumah-rumah warga berjejer mengikuti sepanjang jalan beraspal warna hitam yang lebarnya tidak seberapa lebar itu. kami turun ke badan jalan. 

Saya yang mengenakan jaket hitam yang biasa saya kenakan, cukup mampu menahan bandelnya ngin dipagi ini. Pemandangan Pagi yang di bumbui siraman hangat mentari terlihat sungguh-sungguh begitu elok, memancar dari sela-sela pepohonan pinus di perbukitan desa ini. Indah sekali, dibelakang rumah berlantai dua minimalis ini,  terbentang sawah nan luaas banget, pesona desa terasa begitu kental dan khas disini. 
cantiknya semesta dikala cahaya matahari pagi pelan-pelan menyeruak dari pebukitan kemudian menaburkan cahaya-cahayanya di setiap sudut luasnya piring-piring sawah, ada yang padinya masih kecil-kecil ada yang sudah menguning.

”subahanalloh” pikir ku, landscape nan elok ini sama cantiknya dengan kampung saya Solok Selatan. 

Saya dan Zainal memanfaatkan momen pagi itu dengan maraton beberapa menit. Tak lama kemudian kami kembali kerumah dan melahap sarapan. jadwal kita pagi ini adalah pergi ke pusat kota bukit tinggi, terus beli perlengkapan, beserta kebutuhan-kebutuhan selama proses treking nanti, planing lain adalah beli kado dan pergi ke pasaman untuk menghadiri acara pernikahan salah satu sahabat saya nama nya Okta, jadi kebukit tinggi juga sekali beli kado untuk sahabat kita itu.

Setelah selesai mandi, kira-kira jam 9 .kemudian merapikan barang-barang  kedalam mobil kita langsung jalan. Dengan semangat yang mantap saya sungguh menikmati perjalanan ini, berpaling sejenak tentang pekerjaan sungguh sesuatu banget rasanya haha *Syahrono. Di kota bukit tinggi kami muter-muter, keliling-keliling *ngak jelas gitu, pertama kami berkunjung ke gedung wali kota bukit tinggi disana kami foto-foto, cuci mata dan ber-enjoy ria. Nah jadi kalau teman-teman pernah berkunjung ke kantor walikota bukit tinggi ini, tepat d belakangnya terdapat gedung perpustakaan yang bisa di kunjungi juga lho. tapi kami tidak sempat masuk ke dalam perpustakaan. Tak lama kami disini lanjut perjalanan ke ngarai sianok disana kita nongkrong sebentar.
saya, dan di ujung itu adalah B.Nanda

kenalin teman-teman saya, dari kiri saya: Bowo, Zainal, Ade

nah, ini depan gedung perpustakaan. (tepat di belakang gedung Wali Kota Bukit Tinggi)

saya lebih mirip bung Hatta waktu muda betul??...haha
Setelah merasa bête ngelihatin ngarai sianok yang ngak bergerak sedikit pun itu. “Berharap” sih saya nya,  goyang sikit  kayak Gempa gitu..kemudian runtuh ngarainya, kan asik tu di lihatinin anak-anak yang sedang asik-asiknya mandi disungai tepat dibawahnya, kemudian tertimbun tanah secara hidup-hidup (haha parah tragiss,,,)*maaf ini hanya hayalan.
ini pas di jembatan Ngarai Sianok Bukit Tinggi, latarnya banyak anak-anak main air hehe 

 di kenagarian Ngarai Sianok VI suku

hmm.....  hayo lagi mikirin siapa?? :-D

Oke kita lanjut perjalanannya selanjutnya ke pusat kota bukit tinggi, sekitar jam gadang, kalo rekan-rekan pernah ke sini, maksut aku jam gadang sekitarnya. Sabtu pagi kota bukit tinggi rame sekali, pejual pernak pernik khas bukit tinggi berjejer rapi, cuacanya  cerah sekali seperti biasa aku dan teman-teman manfaatin foto-foto di jam gadang, bangunan Fenomenal di tanah minang itu.sementara Nanda dan buyung yang lebih tau beli perlengkapan, jadi mereka yang pergi. Kami mah muter-muter aja haha :-D


ini dekat Jam Gadang lho. dan pas di belakang kami adalah "Sang Marapi" yang bakal kami daki nanti malam Woww!!! AMAZING


pas di bawah Jam Gadang

saya dan masa lalu haha.. :-D

Jam 12 san kami segera cari makan di pasar atas, kemudian sholat. Kebutuhan pangan pendakian dan segala sesuatunya sudah didapat. Dan selanjutnya cari kado buat sahabat kita Okta yang bakal nikah pas di hari itu. setelah sedikit berunding mengenai jarak tempuh dari bukit tinggi ke Pasaman. berhubung dua hal yang tidak bisa dipisahkan kondisinya Weekend dan Macet. 
Di perkirakan kami terlalu malam sampainya kembali ke bukit tinggi, menurut planning kita setelah magrib itu kita sudah siap untuk memualai pendakian (sudah berada di Koto Baru). Dan akhirnya dari keputusan bersama, kami sepakat dan di nyatakan bahwa, ngak jadi keacara Okta. Karena memang, planning utama kita adalah Traking ke sebuah Gunung.
Oke, akhirnya berhubung ngak jadi ke acara okta, kami lebih banyak mutar-mutar kemudian ke sebuah sekre DPC PKS setempat, sholat asyar berjamaah. Terus sekitar jam 17 wib kami berangkat ke Koto Baru, dekat kaki gunung Marapi Sumatera Barat.

 jadi di DPC PKS tersebut juga ada tempat latihan panjat tebing mini gitu, ini Bowo lagi latihan nih

 ini Ade, dan saya ngak nyoba :)

Sampai lah kita di sebuah masjid daerah Koto Baru, kemudian kita semuah sholat magrib berjamaah sekalian sholat Isa. Agar teman-teman ketahui sebetulnya pas di depan masjid ini (maaf saya lupa nama masjidnya) di seberang jalanya, sudah bisa di mulai trakingnya.. lho. Tapi karena kami ada mobil, kami semua diantar oleh Rido sampai ke posko 1. 

Jika teman-teman mulai trakking di siang hari disini pemandangannya penuh ladang berbagai macam jenis sayur mayor seger misalnya, tomat, bawang merah, kol, kentang, sawi, wortel, cabe dan sejenisnya  pokoknya suasananya pedesaan dan medannya sudah cukup lereng. nah posko 1 ini tempat dimana kita daftarin nama-nama anggota traking.seperti no handphone yang bisa dihubungi ditambah no Handphone saudara dekat kita yang bisa dihubungi , gunanya untuk jaga-jaga kalau terjadi apa-apa pada diri kita (emergency), maka bisa langsung di kabari kepada mereka. Nah disini juga mengeluarkan biaya untuk  Regis, kira-kira Rp 8.000 per orang.
 
Kita beristrahat di posko 1 kira-kira setengah jaman, dan disini sudah banyak para pendaki yang akan memulai perjalanan, ya di malam hari. Suhu mulai terasa dingin tentunya, angin berhembus terasa begitu dingin dari atas ini saja kita sudah bisa menikmati cahaya lampu rumah-rumah penduduk masyarakat Koto Baru indah sekali. 
Lampu lampunya menguning, jalan di hiasi cahaya lampu kendaraan yang nampak lalu lalang. 
 Hari itu tanggal 15 Juni 2013, pukul 19.05 Wib, mata saya tak henti hentinya mengamati hamparan negeri di bawah sana indah dengan lampu-lampunya, detak jantung saya merasa bekerja tiga kali lipat dari biasanya. 
Ada sesuatu dalam diri saya membuat saya tersenyum dan menengadah keatas langit yang saat into penuh dengan taburan bintang-bintang mereka mereka berkep kelip. Luar biasa rasanya malam itu berada di antara sahabat dekat, merasakan indahnya suasana malam penuh bintang. Saya hirup udara segar itu lama-lama dan hembuskan pelan-pelan… dalam hati melontarkan ribuan rasa syukur… terima kasih Tuhan.

****
Nanda selaku Leader dalam pendakian kali ini semacam memberikan kode, kita siap siap berangkat saya, Buyung, Zainal, Adeh, dan Bowo serempak memeriksa kembali barang bawaan. Kemudian melanjutkan saling merapatkan badan, dan berdoa supaya perjalanannya dalam keadaan aman.


bersambung.....  

By Farieco Paldona Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar