Suara keras serta guncangan hebat dari mobil,
membuat saya dan teman-teman lainya terbangun dari tidur. Tadinya sih begitu pulas, sekarang
terbangun. akibat sedikit benturan kepala saya vs dending mobil bagian dalam..
fuhhh!!
tak lama kemudian bang Rido (sebagai
supir) nyahut dengan santainya "ops" sory…. !!Hahaha
“karena teralu gelap lupa sini ada
polisi tidur” “tinggi nya dua meter woy” katanya lagi sambil tertawa cekikikan.
teman-teman yang di belakang pun menambahkan “lebay ahh…”
“wah tak terasa kita sudah nyampai
bro!, yang lain masih garuk-garuk kepala … ada yang lagi urut pundaknya yang baru saja kena benturan akibat guncangan
mobil yang membuat shokkc itu.
“iya kita sudah sampai” ucap saya yang
sedari tadi duduk nemani supir didepan.
“sebentar lagi kita sampai di mess
masing-masing” oke mantap kita bisa
sambung tidurnya dimess kawan-kawan…..”subowo menambahkan,
“Alhamdulillah”… terdengar suara Ade dari belakang. Seraya merapikan ransel
masing-masing. mereka bilang keren!! Seru pertualangan kita selama tiga hari
ini kawan-kawan … :) ” thanks ya semua.
saya lirik jam sudah menunjukkan 00:35 Wib,
cukup larut…pikir ku. seiring menoleh ke kaca jendela yang penuh tempelan
butiran-butiran cairan bening embun
malam. pikiran ku melayang ke tiga hari yang lalu, saat dimana kami ber-enam
mulai mempersiapkan segala sesutunya untuk
ngetreep yang telah direncanakan beberapa minggu sebelumnya.
****
Baiklah,
“Check it out” !!! ini cerita
ngebolang yang kami lakukan.
Sore ini aku mulai ngepacking
barang-barang keperluan dalam sebauah ransel, isinya antara lain: baju (lengan
pendek & panjang), jacket, celana gunung, tas kecil dada, Camera, Handpone,
sarung tangan, Sepatu dan lain-lain.
Menurut perencanaan dari kita-kita, bakal
berangkat sorenya sepulang dari kerja
masing-masing (kantor, Lab), hari itu hari jumat dan tema untuk weekand kita
kali ini adalah “NDP bro”!!, alias “Ngopi Diatas Awan” ueehhhh….. keren yah… jadi kita ngopinya itu di lokasi yang ga
semua orang bisa ngerasainya. Kita ngopi bareng di area berketinggian lebih
kurang 2832 Meter diatas permukaan laut men!!. Taukah kau kawan ?? “, tak semua
orang bisa melakukan hal ini”.
Baiklah kembali ke Labtop. mobil
cateran kita sudah ready di gerbang Food
Quort 26K (messnya karyawan Sinar Mas Group), disana saya, Ade dan Rido tampa
mikir panjang langsung merapatkan mobil ke depan mess pribadinya saya (Blok F no 05.1.26K) kemudian memasukkan segala
perlengkapan-perlengkapan yang sudah di press di dalam sebuah backpack hitam (pressingnya
agak di paksakan lho.. ).
Beberapa menit berselang kami sudah sampai di gerbang
mess Bunut. Jika teman-teman pernah ke kawasan perusaan Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk, tepatnya lokasi ini berupa perumahan messnya karyawan, pas dekat kolam
renang. jadi kami janjianya buat nunggu mereka di Pos Security.
setelah berberapa menit kami menunggu,
dari kejahuan nampak tiga oran berjalan beriringan dan menggendong ransel Gede
di punggung mereka.
“Nah.. itu mereka”!! sahut Ade
tiba-tiba,.
‘Ya”… itu makluk-makluk yang ditunggu
sedari tadi. yang kurus berkulit gelab itu namanya Zainal dia berasal dari
salah satu Perguruan Tinggi di kota Palembang, kemudian ada Subowo berasal dari
Medan, dan yang terakhir adalah Nanda makluk satu ini mah sama ia juga berasal dari perguruan tinggi di kota Palembang, tapi
asalnya dari Sumatera Barat tepatnya di daerah Baso, Bukit tinggi. Jadi dalam
planning kami. kira-kira sudah sampai di daerah Baso sekitar jam 4 dini hari nanti
dan nginapnya di rumah orang tua Nanda tentu saja hehe.
Oke sekarang kami sudah lengkap semua
(6 orang), setelah menunaikan sholat magrib dan isa, ulur punya ulur kami pun
baru berangkat sekitar jam 20.00 Wib lewat.
****
Mobil kemudian melaju, mebelah
dinginya udara malam nan kelam, menembus gulitanya sepanjang jalanan di
temani berjejer rapi pepohonan kelapa sawit di sebalah kanan dan
kiri jalan. Ya.. rasanya sesuatu banget dong,… bila berlibur itu beda dari yang
biasanya.
Hitung-hitung sejenak berhenti dari
aktifitas kerja (laboratory) yang kadang begitu membosankan, kaku dan melelahkan.
Berlibur merupakan suatu kebutuhan utama bagi fisik, terutama buat fikiran. Selama
dalam perjalanan kami menikmati suasana,,ada yang tidur ada yang ngobrol dan ada yang dengar lagu
kesukaan. Setelah lebih kurang 7 jam perjalanan dari Perawang (Riau) ke Baso
(Sumatera Barat) kami tempuh.
Kira-kira jam 04.00 Wib kami sampai di
kediaman orang tuanya Nanda, setelah
nurunin beberapa ransel dari mobil. tampa berlama-lama kami langsung mencari
tempat istrirahat, meluruskan badan dan tidur sejenak sebelum waktu subuh
masuk. Daerah baso adalah masih termasuk kawasan Bukit Tinggi sekitarnya,
secara tidak langsung suhu nya sama dinginnya dong yak, paginya dingin banget men!
“dinginya menusuk tulang”. Sudah tidur ngak puas kemudian mesti bangun lagi
sekitar 05.30 Wib untuk menunaikan sholat subuh, Alhamdulillah berjamaah.
Setelah sholat subuh. sedikit
beres-beres kemudian lanjut cari sarapan pagi, Setelah kami keluar dari pintu. tiba-iba … fffhuuuuuuZzzz!!!.. rasanya seperti sebuah tamparan bro!,,,
mendarat di mungka kita masing-masing… wahh ternyata cuaca pagi ini badai
lagi.. angin kencang berhembus.
pagi itu ceraaaaah banget, ^_^. pokoknya
keren dah!!, di depan rumah ada pohon kelapa yang berderet-deret dedaunannya
melambai-lambai tak beraturan karena hembusan angin, di bawahnya rumah-rumah
warga berjejer mengikuti sepanjang jalan beraspal warna hitam yang lebarnya
tidak seberapa lebar itu. kami turun ke badan jalan.
Saya yang mengenakan jaket hitam yang
biasa saya kenakan, cukup mampu menahan bandelnya ngin dipagi ini. Pemandangan
Pagi yang di bumbui siraman hangat mentari terlihat sungguh-sungguh begitu elok,
memancar dari sela-sela pepohonan pinus di perbukitan desa ini. Indah sekali, dibelakang
rumah berlantai dua minimalis ini, terbentang
sawah nan luaas banget, pesona desa terasa begitu kental dan khas disini.
cantiknya semesta dikala cahaya matahari pagi pelan-pelan menyeruak dari pebukitan kemudian
menaburkan cahaya-cahayanya di setiap sudut luasnya piring-piring sawah, ada
yang padinya masih kecil-kecil ada yang sudah menguning.
”subahanalloh” pikir ku, landscape nan
elok ini sama cantiknya dengan kampung saya Solok Selatan.
Saya dan Zainal memanfaatkan momen
pagi itu dengan maraton beberapa menit. Tak lama kemudian kami kembali kerumah
dan melahap sarapan. jadwal kita pagi ini adalah pergi ke pusat kota bukit tinggi,
terus beli perlengkapan, beserta kebutuhan-kebutuhan selama proses treking
nanti, planing lain adalah beli kado dan pergi ke pasaman untuk menghadiri
acara pernikahan salah satu sahabat saya nama nya Okta, jadi kebukit tinggi
juga sekali beli kado untuk sahabat kita itu.
Setelah selesai mandi, kira-kira jam 9
.kemudian merapikan barang-barang
kedalam mobil kita langsung jalan. Dengan semangat yang mantap saya
sungguh menikmati perjalanan ini, berpaling sejenak tentang pekerjaan sungguh
sesuatu banget rasanya haha *Syahrono. Di kota bukit tinggi kami muter-muter, keliling-keliling
*ngak jelas gitu, pertama kami berkunjung ke gedung wali kota bukit tinggi
disana kami foto-foto, cuci mata dan ber-enjoy ria. Nah jadi kalau teman-teman
pernah berkunjung ke kantor walikota bukit tinggi ini, tepat d belakangnya
terdapat gedung perpustakaan yang bisa di kunjungi juga lho. tapi kami tidak
sempat masuk ke dalam perpustakaan. Tak lama kami disini lanjut perjalanan ke
ngarai sianok disana kita nongkrong sebentar.
saya, dan di ujung itu adalah B.Nanda
kenalin teman-teman saya, dari kiri saya: Bowo, Zainal, Ade
nah, ini depan gedung perpustakaan. (tepat di belakang gedung Wali Kota Bukit Tinggi)
saya lebih mirip bung Hatta waktu muda betul??...haha
Setelah merasa bête ngelihatin ngarai
sianok yang ngak bergerak sedikit pun itu. “Berharap” sih saya nya, goyang sikit kayak Gempa gitu..kemudian runtuh ngarainya,
kan asik tu di lihatinin anak-anak yang sedang asik-asiknya mandi disungai
tepat dibawahnya, kemudian tertimbun tanah secara hidup-hidup (haha parah tragiss,,,)*maaf
ini hanya hayalan.
ini pas di jembatan Ngarai Sianok Bukit Tinggi, latarnya banyak anak-anak main air hehe
di kenagarian Ngarai Sianok VI suku
hmm..... hayo lagi mikirin siapa?? :-D
ini dekat Jam Gadang lho. dan pas di belakang kami adalah "Sang Marapi" yang bakal kami daki nanti malam Woww!!! AMAZING
Jam 12 san kami segera cari makan di
pasar atas, kemudian sholat. Kebutuhan pangan pendakian dan segala sesuatunya
sudah didapat. Dan selanjutnya cari kado buat sahabat kita Okta yang bakal
nikah pas di hari itu. setelah sedikit berunding mengenai jarak tempuh dari
bukit tinggi ke Pasaman. berhubung dua hal yang tidak bisa dipisahkan kondisinya Weekend dan Macet.
Di perkirakan kami
terlalu malam sampainya kembali ke bukit tinggi, menurut planning kita setelah
magrib itu kita sudah siap untuk memualai pendakian (sudah berada di Koto
Baru). Dan akhirnya dari keputusan bersama, kami sepakat dan di nyatakan bahwa,
ngak jadi keacara Okta. Karena memang, planning utama kita adalah Traking ke
sebuah Gunung.
Oke, akhirnya berhubung ngak jadi ke
acara okta, kami lebih banyak mutar-mutar kemudian ke sebuah sekre DPC PKS
setempat, sholat asyar berjamaah. Terus sekitar jam 17 wib kami berangkat ke
Koto Baru, dekat kaki gunung Marapi Sumatera Barat.
jadi di DPC PKS tersebut juga ada tempat latihan panjat tebing mini gitu, ini Bowo lagi latihan nih
ini Ade, dan saya ngak nyoba :)
Sampai lah kita di sebuah masjid daerah
Koto Baru, kemudian kita semuah sholat magrib berjamaah sekalian sholat Isa.
Agar teman-teman ketahui sebetulnya pas di depan masjid ini (maaf saya lupa
nama masjidnya) di seberang jalanya, sudah bisa di mulai trakingnya.. lho. Tapi
karena kami ada mobil, kami semua diantar oleh Rido sampai ke posko 1.
Jika
teman-teman mulai trakking di siang hari disini pemandangannya penuh ladang
berbagai macam jenis sayur mayor seger misalnya, tomat, bawang merah, kol,
kentang, sawi, wortel, cabe dan sejenisnya
pokoknya suasananya pedesaan dan medannya sudah cukup lereng. nah posko
1 ini tempat dimana kita daftarin nama-nama anggota traking.seperti no
handphone yang bisa dihubungi ditambah no Handphone saudara dekat kita yang
bisa dihubungi , gunanya untuk jaga-jaga kalau terjadi apa-apa pada diri kita
(emergency), maka bisa langsung di kabari kepada mereka. Nah disini juga
mengeluarkan biaya untuk Regis,
kira-kira Rp 8.000 per orang.
Kita beristrahat di posko 1 kira-kira
setengah jaman, dan disini sudah banyak para pendaki yang akan memulai
perjalanan, ya di malam hari. Suhu mulai terasa dingin tentunya, angin
berhembus terasa begitu dingin dari atas ini saja kita sudah bisa menikmati
cahaya lampu rumah-rumah penduduk masyarakat Koto Baru indah sekali.
Lampu
lampunya menguning, jalan di hiasi cahaya lampu kendaraan yang nampak lalu
lalang.
Hari itu tanggal 15 Juni 2013, pukul 19.05 Wib, mata saya tak henti
hentinya mengamati hamparan negeri di bawah sana indah dengan lampu-lampunya,
detak jantung saya merasa bekerja tiga kali lipat dari biasanya.
Ada sesuatu
dalam diri saya membuat saya tersenyum dan menengadah keatas langit yang saat
into penuh dengan taburan bintang-bintang mereka mereka berkep kelip. Luar
biasa rasanya malam itu berada di antara sahabat dekat, merasakan indahnya
suasana malam penuh bintang. Saya hirup udara segar itu lama-lama dan hembuskan
pelan-pelan… dalam hati melontarkan ribuan rasa syukur… terima kasih Tuhan.
****
Nanda selaku Leader dalam pendakian
kali ini semacam memberikan kode, kita siap siap berangkat saya, Buyung,
Zainal, Adeh, dan Bowo serempak memeriksa kembali barang bawaan. Kemudian
melanjutkan saling merapatkan badan, dan berdoa supaya perjalanannya dalam
keadaan aman.
bersambung.....
By Farieco Paldona Putra
By Farieco Paldona Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar