Jumat, 28 November 2014

SASAK BEACH [Cantiknya tuh..Kebangetan :D ]



Kali ini saya niat backpackeran kesuatu tempat, saya bingung mau kemana. ini perjalanan saya beberapa waktu yang lalu. awal tahun yang lalu, lumayan sudah lama sih. tapi tak apalah, setidaknya pengalaman perjalan yang saya lakukan  bisa saya bagi  buat teman-teman semua :D.


Harapan saya, setelah kamu membaca catatan perjalanan ini. kamu segera perlahan turun dari soffa empuk, didepan tv, atau turun dari kasur tidur nannyaman hingga stick Game yang biasa jadi teman baikmu selama ini.  kemudian kamu ambil ranselmu dan mulai melihat list daftar daerah yang menarik, berfikirlah buat ngunjungi tempat tersebut. 


Kunjungilah tempat atau daerah yang jarang atau bahkan belum pernah kamu kunjungi. Dengan menantang diri seperti itu maka kamu akan menemukan sisi kehidupan yang unik, sudut pandangan yang baru, dan semangat baru tentunya. saya jamin itu, dalam proses perjalanan kamu akan belajar banyak, melakukan backpackeran (solo jalan-jalan) sama artinya kita tuh bersilaturrahim lho. 
Maksutnya begini, misalnya kamu kepingin sekali liburan akhir pekan berasanya tuh pake ‘bangeet’ dan berbeda dari liburan biasa. 


Nah dalam memanfaatkan hari libur kamu, kamu tuh bisa melakukan perjalanan kesalah satu daerah diprovinsi tetangga (misalnya), anggap saja berdurasi 2 hari 2 malam begitu, kamu tentu memerlukan tempat untuk tidur dimalam harinya. dalam hal ini salah satu cara yang efektif bisa kita lakukan atau yang saya lakukan adalah; kunjungin aja orang yang kamu kenal didaerah tersebut :D beres kan??.lho itu silaturahim pluss jalan-jalan bukan?, artinya ‘satu paket’. Mungkin kamu juga pernah melukannya hehe. Baiklah saya akan bagi sebuah pengalaman perjalanan sederhana saya.


check it out!!! :D


Sore hari setelah pulang dari tempat kerja (laboratory), saya beriinisiatif menuju ke terminal perawang. ticket bus yang saya cari namanya Bus PMP. bus yang satu ini rutenya terminal Perawang (Provinsi Riau) ke terminal Simpang Ampek (Sumatera Barat).


Oke,  perjalanan saya kali ini adalah kesalah satu kabupaten diprovinsi Sumatera Barat, tepatnya diPasaman bagian Barat. Misi saya adalah bersilaturahim kekediaman salah satu sahabat saya, kebetulan lokasi tempat tinggalnya itu di pesisir pantai. Nah ketahuan dong yah… misi terselubung saya adalah 'Pantai' hahaha…… :D 
sebetulnya sudah cukup lama, saya tuh penasaran sekali dengan yang namanya “Pantai Sasak”, karena sempat saya baca beberapa kali tentang pantai sasak ini diInternet. 
"Hey!! pantai Sasak seperti apa sih kamu"??penasaran nih saya".


Bus PMP berangkat dari Perawang kira-kira pukul 18.30 Wib, jadi kira-kira jam 18.00 saya harus sudah berada di terminal. Ke terminal saya diantar oleh tetangga mess saya nan baik hatinya, [terimaksi b.Yonda :D] . dengan harga ticket Rp.90.000 itu saya pun berangkat brrmmmmm!!!!. *ada ya suara bus kaya gitu yah..hahahh B-)


Bus tua sederhana itu cukup penuh sesak. Sebetulnya mengunjungi daerah pasaman barat saya udah pernah, dulu sih, duluuuuuuu sekali, waktu itu masih duduk diSekolah Dasar :D. Seperti pada umumnya angkutan antar Provinsi beroperasi dimalam hari, bus tua itu dipenuhi barang-barang dibagasi bawah dan atas juga ada. bahkan sampe sepeda motorpun di taroh tuh ditenda haha.#lecet-lect dah!!, yang penting Sikaaaaaattt!! (red:motto hidup Sang kernek Bus :D ).


Waktu itu saya berangkat jumat malam, artinya orang-orang momentnya buat pulkam dong yah. Sebagian besar penumpang statusnya juga karyawan, dan yang lainnya umumnya para pedagang. Pedagang-pedagang yang sudah menetap dipasar-pasar perawang biasanya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, barang-barang yang di butuhkan di pasok dari daerah lubuk basung, pasaman barat dan daerah sekitarnya, gitu. Saya amati beragam sih mereka. 


Dengan menggunakan bus PMP ini nanti bakal ada tempat pemberhentian buat istirahat sejenak, makan atau sholat. jam 01: 15 wib kira-kira jam segitu akhirnya kita berhenti. saya yang saat berangkat tadi belum sempat sholat magrib (sebetulnya bisa saja sih: didalam bus, tapi dengan pertimbangan fokus ngak fokus, yah jamak aja deh). Setelah sholat kemudian saya sempatkan makan dan istirahat. Cukuplah waktunya kira-kira 30 menit.


Ohya selanjutnya, (ntah itu dimana, saya lupa :D), para penumpang bakal di pindahin kebus yang lain. Saya baru sadar ternyata bus dari pekanbaru Riau yang rutenya Pasaman ada dua, satunya kepasaman barat dan satunya lagi ke pasaman timur, walau dengan tujuan yang berbeda. tapi tetep dimuat dalam satu bus, Jadi sampai di suatu pemeberhentian  kita bakal disesuaikan berdasarkan tujuan. Untung saya di bangunin dan instruksikan pindah bus, kalau ngak saya sudah dibawa ke pasaman timur saudara-saudara.. haha :D.


Kira-kira jam 03:00-an kita sudah sampai di kelok ampek puluah ampek, wah saya langsung terbangun dari tidur dan berusaha menikmati kelok-kelok yang katanya bikin pusing ini. terus saya jingkrak-jingkrak bahagia nengokin lampu-lampu di danau Maninjau keren sekali. dah gitu… lampu rumah-rumah penduduk sekitar danau juga cukup manarik untuk dipandang-pandang. Walau agak pusing ngikutin arah danau sementara jalan yang berkelok-kelok serasa tak berkesudahan. 

 cantiknya danau maninjau, ini bukan hasil dokumentasi saya [karena malam hari ngak bisa ambil foto]. yang ini saya ambil dari internet


Oke berbicara mengenai danau maninjau dan kelok ampek puluh ampek,  dua nama ini sekarang sudah terkenal lho seNusantara, karena keindahan dan keunikannya itu “Sesutu yah” aahaay!!!.


Gimana tidak terkenal coba, mulai dari promosi daerah oleh pemerintah setempat, masuk dalam latar cerita dari penulis terkenal A.Fuadi, dengan Novel Fenomenalnya berjudul “Negeri 5 Menara”, dah gitu.. baru-baru ini diEvent Internastional tahunan “Tour De Singkarak” (TDS), wilayah Pasaman kelok ampek puluah ampek ini selalu masuk dalam rute loba sepeda tingkat Internasional itu. dengan perlahan tapi pasti negeri cantik ini makin dikenal dan kagumi banyak orang. 


Ohya mungkin teman-teman pernah nonton disalah satu stasiun TV swasta, acara yang temanya semacam petualang gitu (red: Jejak Petualang, Bocah Petualang dll) nah.. lokasi program acara TV tersebut pernah beberapa kali didanau maninjau ini, aaaaaaaaaaaaaa…. Bangga bangett dong yak! :D. 


Sekitar jam 05:10 Wib (versi jam saya :D) sebelum memasuki daerah lubuk basung, bus tua yang kami tumpangi pun mogok, jadi mau tak mau kami penumpang harus bersabar, artinya ada waktu buat rehat beberapa menit. Ini nih saya manfaatin untuk sholat subuh serta nyeduh teh manis (kebetulan ada kantin sederhana dekat situ). 


Nexs kami memasuki daerah Lubuk basung sekitar jam 06 lewat,  didaerah Lubuk Basung ini seingat saya, ada family saya tinggal didaerah ini. Sayangnya itu dia…., “ngak tau dimana…!!dimana..oh dimanaaaa…!!“ hehe.


jam 8 pagi akhirnya saya sampai di sebuah pemberhentian dan lihat tulisan ditembok depan sebuah bangunan sederhana bertuliskan “terminal simpang ampek Pasaman Barat”. 
Biasanya bus yang kami tumpangi lebih cepat dari ini lho sampainya, mungkin karena mogok dijalan tadi tuh.. makanya agar sedikit kesiangan. Tampa ngulur-ngulur waktu saya langsung ngasih tau sahabat saya, bahwa saya sudah sampai di terminal seperti yang telah kami janjian. artinya saya mintak dijemput."woii..jemput saya"!! B-)

 ini bagian tembok Terminal yang sempat saya Documentasikan


Pas di telphone, dia malah baru mandi, Katanya “santai aja dulu bro!”. jadi?? saya harus menunggu..? oh baiklah, dengan terpaksa saya ngegembel diterminal simpang ampek yang dipenuhi oleh ibu-ibu pedagang jualan minuman kaleng (seperti terminal pada umumnya). Masih segar diingatan saya, saya tuh menunggu lebih dari 30 menit lho.

Dengan waktu yang segitu saya bisa sarapan, ke toilet, kepo-in mak-mak tukang jualan minuman, nengok-nenengok lingkungan sekitar kemudian *ketoilet lagi. 
Hampir jam 09 tuh anak akhirnya datang, dengan motor metik hitamnya dia cengengesan bahagia melihat saya macam manusia gembel dan konyol seperti yang dia kenal waktu kuliah dulu. 


Baiklah sebagai penghormatan saya kepada dia selaku ‘tuan rumah’, saya akan mencoba manfaatin satu paragraf special buat ngenalin sosok sahabat gila saya satu ini. 
namanya Hendri dia asli pesisir pantai pasaman barat. Ok, Sekian gambaran dia. 
(durasi woi.. :D) haha  anak yang malang [Hendri] :D 


Setelah kami saling toss-tossan!!, tendang-tendangan!!, gampar-gamparan!! dan cipika-cipikian!!, (haha maaf yang terakhir, ya nga’ lah Gilak..) 
kamipun berangkat, taaaraaaaaa… bmmmm… menuju arah pesisir. 

Jika kamu tau simpang empat pasaman barat ini, nanti dilampu merah (persimpangan gitu) kamu bakal ngelihat sebuah tugu ditengah jalan. Tugu itu aneh sih menurut saya, berupa kaya tiang beton gitu dan diatasnya itu kayak ada bulatan, sebesar buah kelapa dan berduri aneh. saat saya ngelihat itu tugu dan nyangka Durian dong yah. Lha iya, kan ada durinya dan gedenya ngak jauh beda.


Pas saya kepoin teman saya yang lagi asik ngendarain metiknya, 
“bro disini banyak penghasil durian yah??.itu sampai dibikin tugunya permanen ?”.  
Dengan tampang tampa ngerasa punya mulut kayak mak-mak, dia jawab 
“bukan begok, itu telur Dinasaurus, peninggalan prasejarah” dan durinya itu sebagai pembeda jenis kelaminya”. 

Dalam hati saya, “dasar manusia licik", ada gitu? dijaman sekarang yang begituan??”. ‘Se enaknya kau permainkan akuh”!! |maaf yang barusan adalah dialog pilem laga jaman-jaman dulu|,*jadi abaikan :D. hahaha


Akhirnya dengan kekepoan saya yang bertubi-tubi, akhirnya manusia konyol ini memberi pencerahan.. ciyee pencerahan :D, itu bukan durian tapi itu adalah buah Sawit (satu tongkol sawit). Pasaman Barat terbilang penghasil sawit yang cukup TOP di Provinsi Sumatera Barat, buktinya? mungkin teman-teman pernah tau dengan sebuah perusahaan pengolahan kelapa sawit, kalau ngak salah nama perusahaannya PT.INCASI RAYA, adik kelas saya ada kerja disana. 


Dalam perjalanan kekediaman teman saya tadinya saya kira dekat. Eh… pantas saja saya nungguin diterminal tadi lebih dari setengah jam, lama perjalanan dari simpang empat kerumahnya itu kira-kira 40 menitan dengan kecepatan 60-65 km/jam (sekali lagi itu kira-kira ya), jadi dia jemput saya tadi kecepatannya kira-kira 70Km/jam hmmmm (*ga penting haha) .

Dari pengamatan saya selama dalam perjalanan terhadap kondisi alam, sini tuh memang lebih didominasi oleh kebun kelapa sawit dengan kondisi wilayah dataran rendah. Ngak salah disini banyak rumahnya bagus-bagus artinya tingkat perekonomian sudah lebih baik, dibalik hamparan kebun kelapa sawit itu (bagi yang punya kebun, tapi yang ngak ya biasa aja) 


Rasa kangen saya dengan yang namanya laut pun mulai menguap-nguap. Seakan pesona pantai perlahan merasuk kedalam sukma (Om lebay), sepanjang pesisir pantai dipadati rumah-rumah sederhana penduduk. Seperti pada umumnya angin kencang, didepan-depan rumah-rumah mereka di penuhi jemuran berbagai jenis ikan kering dan semacamnya. 


Akhirnya saya sapai juga dirumah orang tua Hendri, ketemu sama seorang ibu dan seorang remaja laki-laki. Yap.. mereka adalah ibu dan adiknya hendri, saya menjabat tangan mereka masing-masing. Dengan rumah yang sederhana beserta penghuninya yang bersahaja luar biasa.


Saya rehat sejenak, terus disuguhi Teh hangat manis buatan sang ibu kawan tercinta ahhh…. Nyamannya itu lho “berasa dirumah orang”! :-| haha, dan tau tidak?ada kabar gembira untuk kita semua!! hal yang bikin saya lebih bahagia? Saya dapat tempat nginep gratis tis tis hahayy :D, ya  kan silaturahim, betul?? (modus).


Setelah selesai mandi, kemudian makan bersama (Alhamdulillah saya dikasih makan :-P). jadi ada hal special dari makan siang kami kali ini. Mungkin si ibu sudah siap sedia mengenai menu makanan dalam rangka kedatangan saya dari Riau [sebagai kawan dari salah satu putranya] mudah-mudahan memang nyatanya begitu dan tentunya beliau bertindak ngak khilaf wkwk :D. 


Jadi menu makan siang itu loh…!! kayak kita bernostalgia gitu, sang ibu bikin gulai ikan dan gorengan ikan. Nah jenis ikan ini, yang bikin gregettt.. haha :D. 
mengingatkan saya akan dosa-dosa masa lalu, waktu dikos (jaman kuliah), jadi dulu sahabat saya ini minimal sekali sebulan dikirimin bekal sama ibunya dari pasaman ini ke padang. 
nah…. bekal kiriman dari sang ibu tercinta diantaranya berupa beras, kue, pisang dan masakan berupa goreng ikan. Jenis ikannya itu, ya yang kami nikmatin ini. Karena “keseringan” dulu, saya pun jadi hafal bentuk dan rasa tuh ikan hehe. 


Dosa saya dan dua orang terdakwa lainnya (red: Hasan dan Adrian) sering bahkan sering banget ngett ngettt malah, nge-Bajak tuh kiriman Hendri, duh malangnya nasib mu kawan. Budaya saling ngeroyok kiriman teman satu kos itu adalah bentuk bukti nyata kebringasan kami, dan itu sangat konyol wkwkwk. 
budaya itu juga berlaku pada kemasing-masing kami, saling mengetahui dan saling berbagi. Kami sianak kos yang malang (judul pilem kalo itu mah haha). 


Iya saya akui saya ngak bisa ngelupain budaya dikos dulu (termasuk bikin masalah dengan buk kos), tapi Alhamdulillah sekarang saya sudah sadar kok!, iya suerr. Hmm.. 
makan siang dengan menu gulai dan goreng ikan wuehh….maknyoss!!, siap makan tuh… bikin dunia rasa lebih damai lebih bersahabat gitu haha. ohya, hampir saya lupa, Bapak Hendri adalah seorang Nelayan, aktifitas keseharianya ya melaut, pergi pagi-pagi buta mencari ikan dan balik kerumah nanti sekitar jam 12 atau jam 1 siang. Itu beliau lakuin setiap hari, kecuali hari jumat (libur). 

Posisi rumah ini sangat dekat dengan laut paling hanya 50 meter saja. Kebanyang dong ya, kalo pas ada angin badai atau hujan badai, tapi disisi lain tempat ini keren lho.

Sabtu siang itu kondisi alam cerah sekali dan panas tentunya. sekitar ba’da  dzuhur saya mulai kasih kode dan tak sabar untuk diajakin buat melihat indahnya pantai sasak yang terkenal itu. 


Dengan hati yang riang gembira haha, saya dibawa oleh sahabat saya yang  baik hati dan superr-duperr itu mutar-mutar pesisir pantai. 
Tahap pertama di dekat rumahnya, aku tau bagi dia pemandangan pantai beginian sudah biasa banget, tapi bagi saya tidak …alamaaakk!! Ini keren sekali tau, hamparan pasir bersih tentunya belum tercemar. Ombak kecilnya memikat, ah… keren sekali. 

pantai dengan ombak yang pelan, peharu kecil dan pohon kelapa

 
Subahanalloh bersih banget, belum tercemar nih pantai :D

semoga saya tidak tergolong orang-orang yang merusak pemandangan yah hahaha..


Menikmati suasana pantai dibawah deretan pohon kelapa menjadi pesona yang berbeda siang saya kali ini, memperhatikan kearifan local warga setempat, memperhatikan aktifitas mereka, merajut jaring jala, saya tersenyum senyum sendiri kalo denger ritme dan tinggi nada mereka dalam berkomunikasi [agak sedikit bernada tinggi]. 
suara gemuruh ombak pas dibelakang rumah-rumah mereka terlalu keras memang. sudah menjadi aktifitas alam disetiap perputaran waktu.


Kebetulan saat ini adalah musim panas dan cuaca lagi bagus-bagusnya dan lengit lagi cerah-cerahnya secerah wajah saya haha. aaaaah.. saya tak sabar mendokumentasikan keindahan pantai pasir nan cakep ini dengan jepretan camera mini saya. 



ini semua hasil jepretan saya


Saya dan teman saya yang konyol itu terus menelusuri pesisir pantai dengan sebuah sepeda motor metiknya. Ngak jauh dari pantai diantara rumah penduduk masih kontras dengan lahan-lahan sawit luasnya tuh lueerrr biaseee!!. 

Hendri ngajakin saya cari kelapa muda di sebuah kebun miliknya, haha setelah beberapa saat adiknya Hendri juga ngikutin di belakang. Akhirnya kami mendadak jadi bocah-bocah petualang (bocah jadi-jadian haha :D), memutar-mutari kebun ngak jelas. Sampailah kami dikebun milik orang tua Hendri, kebun ini didominasi sawit yang masih kecil-kecil. 
disana ada sebuah pondok mungil, nah disampingnya ada beberapa pohon kelapa yang tingginya lumayan. 

ini adiknya Hendri manjat pohon kelapa yang tingginya lumayan :D, ayo semangat ambil yang banyak

dan kami tampa rasa bersalah, hanya menikatiya saja di bawah hahaha

maaf para pembaca, mungkin kawan saya ini 'khilaf' berxpesi kaya gini, sekali lagi maaf ..haha :D

pondok sederhana, dokumenternya adeknya hendri. :D
Kelapa muda dengan air yang segar dan manis itu cukuplah buat nemanin nongkrong gak jelas kami dipondok sedernana itu. saya dan hendri kembali menelusuri pantai pasir yang asik, sebetulnya hari panas banget yah. Hanya kami saja yang berani berkeliaran di tepian ombak yang kalo kelamaan bisa bikin mungka belang, mungka coke-lat hehe.

Hendry Tama itu alamat FB manusia yang satu ini...


ada yang bisa melompat lebih tinggi, seperti ini.?? haha
maaf, saya terlalu menikmati suasana...gila haha


Setelah puas mutar mutar dan menikmati pemandangan pasir, ombak dan langit biru. Pukul 4 sore kami pun pulang, saatnya bersih-bersih dan nikmatin sore dengan bercerita banyak hal. bersama sang bapak sang pelaut tangguh luar biasa. dengan sikap yang bersahaja beliau, saya menjadi kagum bagaiman beliau bertahan hidup demi keluarga dengan malaut setiap harinya, hingga bercerita suka maupun duka sebagai nelayan.


Sekitar jam 17.30 wib dengan senang hati saya meng “iya-kan” ajakan salah satu manusia terkonyol itu untuk pergi ke area pusat pantai sasak. yang paling rame dikunjungi oleh orang-orang disore hari. 
Ya inilah sebetulnya sebagian kecil anugerah Sang Pencipta yang rasanya ngak terkira buat kita, kita disuguhi dengan alam nan cantik disetiap saat dan itu semua gratis tiss tiss buat umat manusia. Warga sekitar pantai, bahkan warga dari pusat kota pasaman barat banyak berkunjung terutama disore hari kepantai sasak ini.  

Wats Up ..Broo!!

diarea ini banyak berjejer ibu-ibu jualan seperti minuman, gorengan, kacang rebus, jagung bakar, es kelapa muda, makanan-makanan kecil dan lain sebagainya. Jadi dipantai sasak ini jika cuaca bagus lokasi ini selalu rame dikunjungi orang-orang dari berbagai tempat. 


Momen mahal disini tetep ya,. nungguin waktu sunset berlangsung, ngelihatin proses matahari terbenam bagaikan tenggelam kedalam lautan. 
Dua kata dari saya “fantastis!!, “idealis.!!. Dalam hitungan menit dari kondisi alam yang terang tiba-tiba berubah menjadi kuning keemasan perlahan coklat keemasan dan kemudian pelan-pelan gelap, alam pun disambut malam yang indah. 

 Sunset Time
 
 saat kembali ke peraduan

 
 senja yang memikat hati, sampai jumpa kembali besok di pagi hari :)

Malamnya saya dan keluarga sahabat ini memanfaatkan kesempatan untuk saling cerita-cerita mengenai kehidupan saya dan tentunya kehidupan mereka ditepi laut, dan sesekali juga bernostalgia tentang masa kuliah bareng diPadang haha. 
ini rasanya malam yang panjang, malam dimana saya melihat sisi kehidupan sebuah keluarga yang sebetulnya sangat-sangat-sangat sederhana sekali. 

Disamping kesederhanaan itu saya melihat kakayaan batin yang terpancar, dan kekayaan etitute yang menawan. tak ada keberpura-puraan dari sikap mereka semejak kedatangan saya kerumah ini. sikap apa adanya, bersahaja, sederhana dan penghormatan begitu spesial kepada saya. Hal ini akan menjadi contoh dan pedoman hidup bagi saya dikemudian hari, saya menjadi lebih banyak melihat diri, selain menikmati alam yang cantiknya luar biasa saya juga belajar tentang sisi kehidupan penduduk ditepian pantai, dan tentunya dari sebuah keluarga yang bersahaja. 

Hal ini membuat saya lebih bersemangat lagi untuk lebih banyak mensyukuri apa yang dikaruniakan oleh Zat yang menciptakan langit dan bumi, dan memaksimalkan potensi diri untuk lebih banyak berguna bagi orang lain. 

Dengan membawa pengalaman dan semangat batin yang rasanya “okey”, Besok siangnya saya mohon izin untuk kembali ke provinsi Riau, dengan menggunakan ticket yang sudah saya bokking pas sampai pagi diterminal pagi itu.

-------------------------------

terimakasih telah membaca :-)


by Farieco Paldona Putra


Tidak ada komentar:

Posting Komentar