Jumat, 21 November 2014

Kursi no4 dari belakang

Jam digital dibagian dalam bus itu sudah menunjukkan jam 16.45 wib. pak sopir berbaju batik hijau dengan sisiran rambut haikal dan rapi itu pun merapat ke area kemudi, dan seraya mengintruksikan ke kernetnya untuk mengurus para pemnumpang agar masuk kedalam, bus akan segera berangkat. di kursi no 4 dari belakang nampak seorang pemuda yang lagi “PeWe” menempati tempat duduknya, disebelah kaca. 

dengan menggenggam Hendpone dekat telinga sebelah kanannya, dia lagi berbincang dengan seseorang. Sayup-sayup terdengan suara, 
“ya udah hati-hati dijalan yea…”… ohya jangan lupa titipan kakak.” terus sekalian kue bolu pesanan ibu.” sambil tersenyum, InsyAllah! kata pemuda itu dengan mantap dan dia menyudahinya pembicraan “walaikumsalam warahmatullah”… (nutttt…!!! Nuuutt!!.)

Pemuda  berjengot tipis berkulit cerah itu pun menutup telepon genggamnya, dia mengenakan kemeja lengan panjang putih, bergaris abu-abu cerah, terlihat di sampingnya sebuah ransel hitam (bodypack) penuh isi, dan terjulur keluar 2 buah tangkai raket berupa stik berbalut grip handuk bewarna kuning dan biru. 

Suara kernet bus perusahaan yang keberangkatanya terjadwal ini pun masih terdengiang-ngiang di telinga, bak suara si abang jual ikan dipasar pagi saja. dia menyoraki penumpang untuk segera masuk. Bus pun penuh sudah, kecuali bangku di samping pemuda itu masih terlihat kosong. 
Seiring itu sang sopir menyalakan mesin dan perjalananpun di mulai, tanpa Baa!!-Bii!!-Buu!! para penumpang sedikit di kejutkan dengan tindakan supir yang mesti menginjak rem secara mendadak, dan terdengar nada sinis dan omelan-omelan pelan dari para penumpang. Si pemuda sedikit beranjak menatap keluar lewat kaca, terlihat sebuah mobil Toyota Fortuter putih mendahului laju bus, didalamnya seseorang melambai-lambaikan  tangan, seakan memberi kode untuk menghentikan bus sejenak.

Beberapa waktu berselang masuk seorang anak gadis berjilbab sorong, becelana Jeans biru pudar, dengan kemeja lengan panjang kotak-kotak ungu, dilengkapi ransel cokelat nampak berisi penuh di punggungnya, di saku kecil ransel bagian belakang terdapat sebotol minuman kaleng dingin, jalannya agak terpaksa pelan karena di tangan kiri dan kanannya juga menenteng dua kantong yang terlihat cukup menyulitkannya untuk berjalan. 

Gadis itu pun Nampak terlihat cemberut, mata agak memerah, dan mulut sedikit manyun, dan berjalan pelan menelusuri bangku ke bangku terus ke arah belakang. dia Nampak kerepotan menyusun barang-barang bawaannya seraya mencoba untuk menenangkan diri, terus duduk di bangku nomor empat dari belakang itu. 

Ya, tepat di sebelah pemuda berkemeja putih itu. Bus pun perlahan melaju dengan kecepatan normal.
Gadis itu tatapannya nanar kedepan.. terlihat matanya memerah nampak sekali sayu dan seperti tidak tidur semalaman, dalam lamunannya bola matanya masih terlalu fokus kedepan seakan - akan menembus puluhan bangku didepannya terus menembus kaca, kemudian puluhan mobi yang didepanya, becak didepannya lagi dan seterusnya (hehe), lamunan gadis itu pecah disaat terdengar “suara” 

“mbak mau tukarang tempat duduk?
Duduk di sebelah kaca ini saja, mbak bisa tidur dengan lebih leluasa” ,biar saya yang duduk disitu” suara pemuda itu pelan. 
Hmmm … sambil sedikit memaksakan membuka senyum oke “terimakasih kak”, iya sama-sama, silahkan! sahut pemuda itu senyum.

sambil mindahin ransel nya. tiba-tiba selang beberapa menit sayup-sayup terdengar lantunan lirik lagu- Mr.Big- yang judulnya “Wild World” disertai getaran kecil dari dalam ransel cransel cokelat gadis itu. telepon gengamnya berbunyi berkali-kali bahkan sampai 3 kali, sigadis berkerudung sorong itu tetap diam dan terpaku dan pandangannya nanar jau keluar menembus kaca, dan lagi-lagi suara pemuda disampingnya memecah lamununannya untuk yang kedua kali.

“maaf mbak HP nya udah berbunyi berkali-kali dari tadi tolong diangkat ya,
kasihan ibu-ibu di kursi depan lagi tidur, takut menggag tidurnya” oh maaf! iya, wanita itu segera mencheck HPnya yang sudah 5 kali tidak terjawab. 
ak lama kemudian HP nya bunyi lagi, wanita itu mengangkatnya… dan terdengar suara sayup-sayup tapi bisa didengar oleh pemuda berkemeja putih disampingnya. “Sayang kok baru diangkat telponnya??? Kamu lagi dimana…??”

gadis itu memotong kalimat yang di lontarkan laki-laki itu ..”Untuk apa lagi kamu nelpon aku??”
kita tuh ngak ada hubungan apapun lagi” sayang tunggu dulu biar aku jelaskan dulu semuanya!!! “gak perlu” sahut gadis itu dengan nada tinggi kemudian menonAktifkan  HPnya. 
Mata yang tadinya terlihat memerah dan sayu itu, mulai nampak berkaca-kaca dan segera dia menghentikan aliran itu dengan sapu tangan putih  tiba-tiba mengeluarkan bunyi-bunyian tarik ulur ingus cair dari hidungnya. “

Gadis itu pun nampak menarik nafasnya dalam-dalam dan melepaskannya perlahan, dia baru menyadari ternyata pemuda disampingnya memeperhatikannya sedari tadi (termasuk suara tarik ulur ingus cair dihidungnya). 
sedikit salah tingkah gadis itu pun menoleh ke pemuda itu, dibalas dengan senyum lebar oleh pemuda itu.

“kenapa kakak senyum senyum gitu?”
“ada yang lucu?” .. @#@!%

iya ada yang lucu baru saja saya melihat adengan FTV kayak dipilem pilem githu! Haha sambil sedikit ketawa cekikikan, hehe . gadis itu edikit terenyum dengan haha 

“..ahh kakak bisa saja” 

 “sebetulnya aku ngak niat untuk ngomong sama siapapun tiga hari kedepan kak”
dia melanjutkan pembicaraan, suaranya  begitu serak. Pemuda itu tersenyum hehe.. 
“tapi sekarang kok malah ngomong tho?? 
Ono opo tho nduk ?? Sipemuda dengan logat jawanya mendok!!  (sebenarnya dia gak bisa), tapi mencoba untuk mencairkan suasana.
karena ekspresi pertanyaan pemuda berjengkot tipis itu terlihat begitu lucu, dia pun tertawa cekikikan…dan menjawab dengan logat jawa super mendddok
 “aku Ora Opo Opo mas” 
setelah itu mereka saling tersenyum dan sedikit tertawa, setelah saling berkenalan singkat. Sigadis mulai pembicaraannya “Kakak mau kemana”?? “Kok bawa reket segala?” Waaaah…. Atlet ya??” (Gadis itu ingin tau).
“ Kaka mau ke rumah saudara di kaharudin nasution”, tapi turunnya nanti di Sudirman, kalau atlet sih ngak juga”, reket ini karena besok ada kompitisi badminton antar  anggota interpreneur clup. Selain bekerj di analis kimia diManufakture company, kakak aktif disana”.
ya intinya sih agar terjalin ke akraban antar calon pengusaha muda. 
“Oh begitu yah” cieee,… keren-keren “pengusaha muda uiii” tambah gadis itu dengan nada sedikit menggoda “semoga sukses kak”
pemuda itu tersenyum,  “Aamiin..ya Alloh sahutnya  mantap! 
Mahasiswi sastra englist itu pun menarik sebotol minuman kaleng dari saku ranselnya, dan kembali menatap jauh keluar kaca… bus berkapasitas 50 orang ini, 
“kamu pernah gak mendaki gunung”?? pemuda berkemeja putih itu kembali membuka pembicaraan, seteleh beberapa jedah “pernah” tapi itu dulu awal-awal kuliah, kira-kira dua tahun yang lalu lah. “memangnya kenapa kak??” Gadis itu menoleh ke depan orang yang duduk disebelahnya itu.
nduk, gunung itu guru kehidupan lho.”
“maksudnya?”
“begini, pemuda itu mulai menjelaskan “ puncak gunung itu seperti sebuah cita-cita, atau katakanlah, tujuan dalam hidup. Saat memulai perjalanan kita harus berdoa sebelum melangkah. Diperjalanan kita terjatuh, bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi. 

Kita menemukan persahabatan yang sesungguhnya di perjalanan menuju puncak.saat seorang kawan jatuh tidak kuat jalan, kita bisa egois dan meninggalkannya atau kita bisa merangkulnya dan memberinya semangat untuk tetap berjalan.

Kita belajar banyak dari alam untuk terus berdiri dan berjuang, untuk disiplin tidak bertindak sembrono, dan kamu tau apa yang paling penting?
Apa? Gadis itu menyimak dengan teliti”
kalaupun kita gagal sampai ke puncak, tapi bukan berarti perjuangan selamaperjalanan sia-sia. Kita belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik” pemuda itu menatap keluar jendela kaca bus di luar sana terliat hamparan padang rumput ilalang yang disirami cahaya matahari bewarna keemasan nan cantik. 
Gadis itu sedikit terkejut. Ia tidak menyangka pemuda yang sekilas terlihat cuek ini bisa bijak.
“dan barangkali kamu pernah bermalam di puncak gunung , atau sampai di puncak pagi-pagi kelam,  
Kamu lihat deh, kota atau rumah penduduk dibawah sana, dilihat dari atas gunung yang cantik itu kamu akan melihat kota begitu kecil sekali, rumah bak kotak-kotak mungil, apa lagi dari luar angkasa. Manusia itu sangat kecil, jauh lebih kecil dari debu” lanjut pemuda itu. 
Haa?? Gadis itu sedang memandang wajah pemuda itu.
Manusia itu banyak sekali lho, dan setiap manusia pasti punya masalah. Malah tidak sedikit manusia yang masalahnya lebih berat dari apa yang kamu alamin sekarang tapi masih bisa tersenyum, ada yang memikirkan besok bisa ngasih makan anak nya atau ngak, ada yang memikirkan bisa membahagiakan orang tua setelah lulus kuliah atau ngak,  ada yng baru saja ditinggal mati keluarganya, dan masih banyak lagi. 

“Masak hanya karena diselikuhin pacar terus putus,” kamu sampai mendadak jadi anti-sosial dan tidak mau ngomong sama siapapun untuk tiga hari kedepan?”..
“ya kak tapi kan…”? gadis itu sdikit kesel.wajah manisnya cemberut. 
“tapi kan apa? Adik kecil… adik kecil.. kamu harusnya bersyukur “ pemuda itu megeleng-geleng kapala lalu tersenyum.
Kenapa?
“karena Allah SWT memberimu tahu dari sekarang, kalau dia bukan lah pasangan yang baik untuk kamu. Coba kalau nanti setelah menikah kan jadi repot. Kakak percaya, Allah tidak pernah mengambil apa yang sudah Dia beri. 

Allah SWT hanya menukar dengan sesuatu yang lebih baik. Dan satu lagi kamu memiliki keluarga yang mapan, diantar oleh supir pribadi dengan Toyota Fortuner keren sekali, kamu harus mensyukuri hal itu. Dan teruslah lah lakukan sesatu yang bikin orang tua mu bangga”.
Gadis itu pun tersenyum. Senyum tertulus semejak 24 jam terakhir. 

“kakak kebanyakan nonton ‘Mario Dedeh’ ya? Bijak amat.”
 
“Gak perlu banyak nonton om Mario dan tante dedeh untuk termotivasi. Hanya perlu banyak bermain dengan alam semesta, supaka pikiran dan wawasan lebih stabil dan terbuka.”
“Alam mbah dukun?”Tanya gadis itu pura-pura ngak tau sambil tertawa.
“nah tertawa kan bagus”  sahut pemuda itu. jadi indahnya sore ini bukan hanya milik padang ilalang yang terhampar luas dluar sana disirami cahaya kuning keemasan yang begitu cantik. 
“Idihhh bahasanya elegan bangat uiii….. ^_^ ” tambah gadis itu.
dia kembali meneguk minuman kalengnya, dan tiba-tiba secara kebetulan supir bus mendadak menginjak rem, dan @#!%$^&*
“chuzzzzzzz bhlug..bhlug ..bhlug..@$#!!
Seketika minuman kaleng itu tumpah kemulut dan kehidungnya. Pemuda berkemeja putih disampingnya yang lagi fokus baca Artikel di SmartPhonenya itu ikut tertawa terhan-tahan. gadis itu pun ikut-ikut tertawa lepas. 
“ops jangan keras-keras tertawanya” , 
//hehe iya” 


ia manguk-manguk seraya membersihkan sisa-sisa tumpahan minuman didagu, mulut dan sedikit di jilbabnya.
Bus yang mereka tumpangi terus melesat menelusuri badan jalan. biru temaram abu-abu lampu dalam bus seketika menerangi seluruh ruangan bus hingga kebelakang. Suasananya, terasa sepi senyap, ada yang lagi tidur lelap (termasuk gadis berkulit kuning langsat disampingnya itu). penumpang yang lain ada yang lagi sibuk bermain dengan smartphone nya, ada juga yang lagi asik dengarin musik.  

Alam diluar kaca perlahan-lahan gelap, seiring lampu-lampu jalanan menyala… menghiasi kota, menerangi  hingga sudut-sudut jalan yang di timpali ramai orang lalu lalang. 




Terimakasih telah memebaca ^_^

Oleh : Farieco Paldona Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar