Rabu, 03 Desember 2014

ABIYU GHALY MAULANA

Assalamualaikum.w.wb :)
 
~~~~
selamat datang sayang,
tempat dimana kamu ditemani oleh orang-orang terbaik, penuh kasih sayang dan cinta,
tempat dimana kamu diberi rentang waktu tertentu untuk berbuat sepenuh hati untuk umat,
tempat dimana kamu diberi jutaan pilihan dan kesempatan-kesempatan yang membuat kamu tahu indahnya memberi manfaat.
sayang, pandanglah negeri ini menurut hati dan pikiran mu. jadilah seperti yang kau mau, bikin sesuatu yang terkeren dari sudut pandang unik mu.

~~~~ 
Biyu sayang kamu tau? sore itu aku baru saja belik dari kediaman orang tua mu diMarapoyan, Pekanbaru. seperti biasa dibanyak kesempatan saat hari libur aku sering mengunjungi kakak kandungku Devi Hendriadi (Ayah mu) dan Uni Fitrianis (Ibu mu), semua itu tentunya demi memastikan kabar dan kondisi mereka dalam keadaan aman dan baik-baik saja.

Sore itu dijalan Sudirman saat aku baru selesai membeli ticket bus untuk kembali ke Perawang (tempat dimana saya bekerja), beberapa menit kemudian Handphoneku berbunyi teryata itu dari ayahmu, beliau ngasih tau bahwa ibumu kemungkinan besar besok siang akan melahirkan. Oke, saat itu ku putuskan untuk membatalkan pulang dan menyerahkan kursi kepenumpang lain. Dengan ransel hitam penuh isi yang sering ku bawa bepergian, aku kembali balik ke Marapoyan. Tentunya membatalkan janji dengan teman-teman diperawang kemudian menemani dan menunggu detik-detik moment tak terlupakan itu bersama kakek dan nenek mu (orang tua kandung ibu mu) dimana mereka dengan setia menemani ibu mu hingga beberapa bulan sebelum jadwal kelahiran mu. 

Aku bisa merasakan hari itu adalah detik-detik TERBAIK dalam hidup Ayah dan Ibu mu, kamu tau? Bukan, bukan sehari itu saja tapi, sepanjang hari terutama dibulan-bulan semejak kabar baik itu muncul ditengah-tengah keluarga besar kita. Ayah dan ibu mu  selalu bikin kondisi se-Ideal mungkin demi satu hal, yaitu demi memastikan kondisi mu dalam keadaan yang baik. Mereka begitu menunggu kedatanganmu sayang. Dan hari berbahagia itu datang pada 20 maret 2014 , tepatnya di RS AWAL BROS Pekanbaru.

Biyu sayang entah apa panggilan kamu nanti, ini adalah sepucuk Surat yang mungkin akan kamu temukan dilemari tua rumah mu suatu saat. semoga kamu sempat membacanya nanti, mungkin belasan tahun dari sekarang :)

Anak ku sayang, masih segar diingatanku, betapa bahagianya ibu mu kala itu saat kamu pertama kali muncul kebumi ini, penuh haru dan bahagia yang tak terkira, ditengah sisa rasa sakitnya masih terasa luar biasa tengah ia rasakan. Begitu juga ayah mu yang siang malam menjadi calon ayah siaga, aku yakin hari itu adalah hari yang paling istemewa disepanjang hidupnya, tergambar diwajah dan ekpresinya. 

Telah lama mereka menunggu mu sayang. Ibu mu menghadapi kesakitan yang sangat luar biasa bahkan dari mulai mengandungmu, peranakanya yang lemah hingga ibumu menjaga secara ekstra ketat agar pertumbuhan kamu tetep dalam kondisi baik. mengandung dan berjuang manjaga mu, melindungimu dalam kehangatan sepanjang hari sepanjang rentang waktu sembilan bulan. bahkan hingga tulisan ini ku tulis rasa sayang itu tidak berkurang sedikitpun. dia menjagamu dalam suka dan duka, maka suatu saat nanti jika kamu sudah besar jagalah ibu mu seperti beliau menjagamu dengan seluruh nyawanya, bikinlah mereka bahagia sayang.

Ohya, ayah dan ibu mu sudah menceritakan tentang uniknya mereka berdua belum? Baiklah akan aku gambarkan ayah dan ibu mu saat muda dulu. ayah dan ibu mu adalah dua insan  yang sangat serasi,(paling serasih dikeluarga kita). serasi sekali, mereka dipertemukan ditanah minang, iya di tanah kelahiran keluarga besar kita. Sayang tak bisa saya menggambarkan betapa pekerja kerasnya mereka berdua, ayah mu adalah seorang profesional muda berjiwa pemimpin, dan ibu mu adalah seorang guru pendidikan yang konsisten dipulau yang berbeda, dan tentu kamu sendiri tau ‘Guru adalah tolak ukur dalam kecerdasan dan kemajuan bangsa ini’. Dan banyak lagi hal luar biasa dari mereka sayang, kamu harus janji pada ku, pada paman mu ini. Kamu harus jaga mereka sebaik-baik mungkin, bikin mereka bangga.

Kamu sempat mengenal kakek dan nenek (orang tua ku) belum? Baik akan aku kasih tau. Orang tua kandung ibu mu maupun kedua orang tua kandung ayahmu adalah sosok yang yang sangat-sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kebaikan kedua orang tua mu, hingga saat ini. Aku masih inggat semenjak awal-awal bulan ibumu mengandung, kakek dan nenek mu dibela-belain untuk bolak balik dari padang, solok ke pekanbaru hanya untuk menjaga ibumu sayang, mereka tinggal berhari-hari hingga berbulan-bulan dipekanbaru menemani ibumu dan memperhatikan pola aktifitas, pola makan, pola hidup yang baik demi perkebangan mu tetap oke. 

Sementara paman mu ini juga sering balak balik dari Perawang- Pekanbaru setiap weekend, dan kamu tau saat itu betapa hanggatnya kebersamaat kami kala berkumpul disini ditanah lancang kuning ini bersama kakek mu, nenek mu, kedua orang tua mu tercinta, serta aku paman mu dan tentu saja secara tidak langsung kamu juga ikutan berkumpul ditengah-tengah kami sayang.

Biyu anak ku, surat ini ibaratnya berupa deretan titik-titik tinta hingga terbentuk sesuatu yang disebut ‘manusia’. Yap, manusi-manusia terdahulu (termasuk kami) minitipkan segenap Impian dan cita-cita masa depan digenggaman mu. Jika itu semua tidak terdengar berlebihan sayang.

Oh ya kamu tau aku paman mu ini dan kakak kandungku (ayahmu) adalah dua dari enam sosok yang terlahir dari orang tua (kakek dan nenek mu) yang suka bekerja keras. Kakek yang sederhana dan selalu mengutamakan pendidikan buat anak-anaknya, walau sesulit apapun hidup yang ia jalani. Aku masih ingat pesan kakek mu dulu, duluuu… sekali. saat paman masih Sekolah Dasar, kamu tau apa pesannya? 

Gini “anak ku jika kamu ingin bahagia dimasa yang akan datang maka tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya maka ilmu itu akan menolongmu,  jangan pernah menyerah” 

dan satu hal lagi yang istimewa kamu tau? dari kakek dan nenek mu yang hanya tamatan SMP dan tidak tamat SD itu, telah melahirkan Putra dan Putri yang nyaris semuanya Sarjana. Ini sangat membahagiakan. Hmmm…  Jika kamu bertanya meneganai kondisi ekonomi keluarga saat itu? seperti apa mengkhawatirkanya dulu?, suatu saat coba lah kamu tanyakan ke pada ayah mu. 

Sekarang saatnya biyu ikuti jejak-jejak keluarga, yang kebetulan lebih dahulu dari mu menginjakkan kaki di mungka bumi ini. Berjuanglah demi pendidikanmu, belajarlah dari siapapun, terbanglah kedunia dimana kamu merasa hidup dibidang itu. gapailah mimpi-mimpi besar mu sayang, karena sejarah telah menyuguhkan contoh pada mu bahwa kemauan dan kesungguhan hati adalah awal dari keberhasilan.

Membicarakan mengenai kakekmu ada hal yang unik darinya, ia adalah sosok yang gemar berpindah-pindah dan bepergian ke hutan-hutan belantara atau daerah-daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu demi menghidupi keluarga yang ia cintai. Beliau bersedia bekerja apa saja asalkan halal. Beliau juga gemar bersilaturahim kekediaman family-familynya diwilayah lain. 
Sama halnya dengan Ayahmu ia bekerja yang sifatnya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu kota ke kota lain aku tau ia menyukai hal itu. tentunya dia selalu menikmatinya. Suatu hari paman mu ini tersadar ternyata  sifat gila berpetualang yang ada pada paman  adalah turunan dari kakekmu, sangat penasaran tentang Alam, mengenal daerah-daerah baru yang selalu tergoda untuk dikunjungi dan tak sabar untuk menelusurinya. Telah lama paman mencintai Negeri ini. Itulah salah satu dari sekian banyak kesamaan kami. 

Biyu sayang berbicara tentang kehidupan, mungkin suatu saat dengan didikan serta aturan-aturan orang tua kepada mu terkadang membuat kamu kesal dan bahkan menjengkelkan. kamu tau sayang?, itu semua adalah salah suatu cara mereka untuk mengajari mu, itulah cara mereka menjaga mu, mendidik mu agar kamu tegar dan kuat sebelum siap berkelana dalam menjalani kehidupan nanti. Maka sadarilah sayang mereka begitu sangat-sangat mencintai mu.

hal ini terkadang memang tak selalu mudah termasuk dilingkungan sekitarmu nanti. tengah kamu menikmati hari-hari, akan ada saatnya kamu marah dengan keadaan dan adakalanya kamu berontak dengan situasi yang tak selaras dengan pola pikirmu. Kadang hidup ini penuh ancaman-ancaman. Tapi, kamu jangan khawatir tentang semua itu, akan ada sepasang malaikat yang paling setia didunia, ia akan selalu ada disamping mu. percayalah mereka akan menjagamu sepenuh hati, penuh cinta, kasih sayang, hingga tingkat kesabaran yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Dia adalah ayah dan ibu mu.

Sayang, akhir kata bersama surat ini. cepat atau lambat tentunya aku dan generasi pendahulu mu akan hilang ditelan waktu. 
Dikala aku dan tentunya kami semua telah tiada nanti, surat inilah pertanda kami semua pernah menapak dan menggoreskan sejarah dimungka bumi ini. Meski terlihat sangat mungil meski hanya berupa percikan cahaya kecil. 

"Sejatiny apa yang terucap akan sirna, apa yang tertulis tentu akan tertinggal selamanya."

Tersenyumlah Biyu sayang, ukir sesuatu yang keren dimungka bumi ini. Berbahagialah, hapus tangis mu dan terbanglah setinggi-tingginya, raih lah mimpi-mimpimu. Kami semua menyayangi mu.



Salam rindu, tak sabar untuk bercerita dengan mu secara langsung ^_^



Paman  Farieco Paldona Putra


Pekanbaru. Sunday, December 02th , 2014


   
 ~~~~

BERERAPA SAAT SETELAH KAMU TERLAHIR KE DUNIA ^_^
 LEBARAN IDUL FITRY 2014 [orang tua mu]

 ALAHAN PANJANG [26-07-2014]
 
DAN, SAAT KITA SIAP UNTUK JALAN-JALAN SORE ^_^


Terimakasih telah membaca :)




Farieco Paldona Putra

 

Senin, 01 Desember 2014

kita tuh butuh konsisten lho.. guys

Dikala rasa lelahnya raga dalam melakukan kesekian puluh (bahkan ratusan kali) demi secuil harapan,  
yang barang kali sudah terprogram begitu harmonis  dalam diri.  
Jutaan mulut menganga mengumandangkan kata 

cukup!!,
ya sudahlah!!” 

Disaat langkah yang terseok-seok dalam lelah yang  melunturkan api potensi. 

****
Teman, mari sedikit menoleh kesuatu sudut pandang dimana  sosok kakek tua (berumur 65 tahun) Kolonel Harland Sanders, dalam menawarkan resep masakannya kelebih dari 1.000 restoran dinegaranya, dan barulah restoran yang ke 1.008 pada akhirnya orang-orang menerima resepnya tersebut. 
saya menebak, kamu mungkin sudah mencicipi makan siap saji tersebut, yang cabangnya yang tersedia dipenjuru kota. 
Kolonel Harland Sander
 
Mungkinkah masakan Goreng Ayam, yang tumbuh dan berkembang menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji didunia tampa adanya “Konsistensi” dalam melakukan suatu usaha? 

Bukankah pedoman hidup telah memaparkan dan membuat kita semua jadi faham, bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”  QS. 13:11 .

hai kawan, kecintaan kita terhadap suatu hal,  yang barang kali hanya kamu yang bisa cepat memahaminya, begitu terasa mudah dan asik kamu lakukan. 
Tarik sibenang merah itu, ketok sudut padang yang paling unik menurut kamu ! barang kali itu adalah hobi kamu. dimana bisa menciptakan se gudang manfaat kesiapa saja dan bernilai ekonomis tentunya. Lakukan apa yang lo sukai, teruslah mencoba. 

Tebar bunga-bunga semangat, bentangkankan permadani kemauan serta bangun tembok batako mental diri, dan  merambah kerikil mungil dibawah tapak kaki secara konsisten.
bila lelah ragamu saat ini begitu terasa "ngilu",  ber itstrhatlah sejenak .

Kambali mengunjungi sijalan-jalan setapak yang barangkali selalu merindukan jejak jejak karya mu, (dari hal yang menjadi hobi mu atau hal yang lo suka). 



Salam backpacker  B-)


Farieco Paldona Putra