Rabu, 03 Desember 2014

ABIYU GHALY MAULANA

Assalamualaikum.w.wb :)
 
~~~~
selamat datang sayang,
tempat dimana kamu ditemani oleh orang-orang terbaik, penuh kasih sayang dan cinta,
tempat dimana kamu diberi rentang waktu tertentu untuk berbuat sepenuh hati untuk umat,
tempat dimana kamu diberi jutaan pilihan dan kesempatan-kesempatan yang membuat kamu tahu indahnya memberi manfaat.
sayang, pandanglah negeri ini menurut hati dan pikiran mu. jadilah seperti yang kau mau, bikin sesuatu yang terkeren dari sudut pandang unik mu.

~~~~ 
Biyu sayang kamu tau? sore itu aku baru saja belik dari kediaman orang tua mu diMarapoyan, Pekanbaru. seperti biasa dibanyak kesempatan saat hari libur aku sering mengunjungi kakak kandungku Devi Hendriadi (Ayah mu) dan Uni Fitrianis (Ibu mu), semua itu tentunya demi memastikan kabar dan kondisi mereka dalam keadaan aman dan baik-baik saja.

Sore itu dijalan Sudirman saat aku baru selesai membeli ticket bus untuk kembali ke Perawang (tempat dimana saya bekerja), beberapa menit kemudian Handphoneku berbunyi teryata itu dari ayahmu, beliau ngasih tau bahwa ibumu kemungkinan besar besok siang akan melahirkan. Oke, saat itu ku putuskan untuk membatalkan pulang dan menyerahkan kursi kepenumpang lain. Dengan ransel hitam penuh isi yang sering ku bawa bepergian, aku kembali balik ke Marapoyan. Tentunya membatalkan janji dengan teman-teman diperawang kemudian menemani dan menunggu detik-detik moment tak terlupakan itu bersama kakek dan nenek mu (orang tua kandung ibu mu) dimana mereka dengan setia menemani ibu mu hingga beberapa bulan sebelum jadwal kelahiran mu. 

Aku bisa merasakan hari itu adalah detik-detik TERBAIK dalam hidup Ayah dan Ibu mu, kamu tau? Bukan, bukan sehari itu saja tapi, sepanjang hari terutama dibulan-bulan semejak kabar baik itu muncul ditengah-tengah keluarga besar kita. Ayah dan ibu mu  selalu bikin kondisi se-Ideal mungkin demi satu hal, yaitu demi memastikan kondisi mu dalam keadaan yang baik. Mereka begitu menunggu kedatanganmu sayang. Dan hari berbahagia itu datang pada 20 maret 2014 , tepatnya di RS AWAL BROS Pekanbaru.

Biyu sayang entah apa panggilan kamu nanti, ini adalah sepucuk Surat yang mungkin akan kamu temukan dilemari tua rumah mu suatu saat. semoga kamu sempat membacanya nanti, mungkin belasan tahun dari sekarang :)

Anak ku sayang, masih segar diingatanku, betapa bahagianya ibu mu kala itu saat kamu pertama kali muncul kebumi ini, penuh haru dan bahagia yang tak terkira, ditengah sisa rasa sakitnya masih terasa luar biasa tengah ia rasakan. Begitu juga ayah mu yang siang malam menjadi calon ayah siaga, aku yakin hari itu adalah hari yang paling istemewa disepanjang hidupnya, tergambar diwajah dan ekpresinya. 

Telah lama mereka menunggu mu sayang. Ibu mu menghadapi kesakitan yang sangat luar biasa bahkan dari mulai mengandungmu, peranakanya yang lemah hingga ibumu menjaga secara ekstra ketat agar pertumbuhan kamu tetep dalam kondisi baik. mengandung dan berjuang manjaga mu, melindungimu dalam kehangatan sepanjang hari sepanjang rentang waktu sembilan bulan. bahkan hingga tulisan ini ku tulis rasa sayang itu tidak berkurang sedikitpun. dia menjagamu dalam suka dan duka, maka suatu saat nanti jika kamu sudah besar jagalah ibu mu seperti beliau menjagamu dengan seluruh nyawanya, bikinlah mereka bahagia sayang.

Ohya, ayah dan ibu mu sudah menceritakan tentang uniknya mereka berdua belum? Baiklah akan aku gambarkan ayah dan ibu mu saat muda dulu. ayah dan ibu mu adalah dua insan  yang sangat serasi,(paling serasih dikeluarga kita). serasi sekali, mereka dipertemukan ditanah minang, iya di tanah kelahiran keluarga besar kita. Sayang tak bisa saya menggambarkan betapa pekerja kerasnya mereka berdua, ayah mu adalah seorang profesional muda berjiwa pemimpin, dan ibu mu adalah seorang guru pendidikan yang konsisten dipulau yang berbeda, dan tentu kamu sendiri tau ‘Guru adalah tolak ukur dalam kecerdasan dan kemajuan bangsa ini’. Dan banyak lagi hal luar biasa dari mereka sayang, kamu harus janji pada ku, pada paman mu ini. Kamu harus jaga mereka sebaik-baik mungkin, bikin mereka bangga.

Kamu sempat mengenal kakek dan nenek (orang tua ku) belum? Baik akan aku kasih tau. Orang tua kandung ibu mu maupun kedua orang tua kandung ayahmu adalah sosok yang yang sangat-sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kebaikan kedua orang tua mu, hingga saat ini. Aku masih inggat semenjak awal-awal bulan ibumu mengandung, kakek dan nenek mu dibela-belain untuk bolak balik dari padang, solok ke pekanbaru hanya untuk menjaga ibumu sayang, mereka tinggal berhari-hari hingga berbulan-bulan dipekanbaru menemani ibumu dan memperhatikan pola aktifitas, pola makan, pola hidup yang baik demi perkebangan mu tetap oke. 

Sementara paman mu ini juga sering balak balik dari Perawang- Pekanbaru setiap weekend, dan kamu tau saat itu betapa hanggatnya kebersamaat kami kala berkumpul disini ditanah lancang kuning ini bersama kakek mu, nenek mu, kedua orang tua mu tercinta, serta aku paman mu dan tentu saja secara tidak langsung kamu juga ikutan berkumpul ditengah-tengah kami sayang.

Biyu anak ku, surat ini ibaratnya berupa deretan titik-titik tinta hingga terbentuk sesuatu yang disebut ‘manusia’. Yap, manusi-manusia terdahulu (termasuk kami) minitipkan segenap Impian dan cita-cita masa depan digenggaman mu. Jika itu semua tidak terdengar berlebihan sayang.

Oh ya kamu tau aku paman mu ini dan kakak kandungku (ayahmu) adalah dua dari enam sosok yang terlahir dari orang tua (kakek dan nenek mu) yang suka bekerja keras. Kakek yang sederhana dan selalu mengutamakan pendidikan buat anak-anaknya, walau sesulit apapun hidup yang ia jalani. Aku masih ingat pesan kakek mu dulu, duluuu… sekali. saat paman masih Sekolah Dasar, kamu tau apa pesannya? 

Gini “anak ku jika kamu ingin bahagia dimasa yang akan datang maka tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya maka ilmu itu akan menolongmu,  jangan pernah menyerah” 

dan satu hal lagi yang istimewa kamu tau? dari kakek dan nenek mu yang hanya tamatan SMP dan tidak tamat SD itu, telah melahirkan Putra dan Putri yang nyaris semuanya Sarjana. Ini sangat membahagiakan. Hmmm…  Jika kamu bertanya meneganai kondisi ekonomi keluarga saat itu? seperti apa mengkhawatirkanya dulu?, suatu saat coba lah kamu tanyakan ke pada ayah mu. 

Sekarang saatnya biyu ikuti jejak-jejak keluarga, yang kebetulan lebih dahulu dari mu menginjakkan kaki di mungka bumi ini. Berjuanglah demi pendidikanmu, belajarlah dari siapapun, terbanglah kedunia dimana kamu merasa hidup dibidang itu. gapailah mimpi-mimpi besar mu sayang, karena sejarah telah menyuguhkan contoh pada mu bahwa kemauan dan kesungguhan hati adalah awal dari keberhasilan.

Membicarakan mengenai kakekmu ada hal yang unik darinya, ia adalah sosok yang gemar berpindah-pindah dan bepergian ke hutan-hutan belantara atau daerah-daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu demi menghidupi keluarga yang ia cintai. Beliau bersedia bekerja apa saja asalkan halal. Beliau juga gemar bersilaturahim kekediaman family-familynya diwilayah lain. 
Sama halnya dengan Ayahmu ia bekerja yang sifatnya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu kota ke kota lain aku tau ia menyukai hal itu. tentunya dia selalu menikmatinya. Suatu hari paman mu ini tersadar ternyata  sifat gila berpetualang yang ada pada paman  adalah turunan dari kakekmu, sangat penasaran tentang Alam, mengenal daerah-daerah baru yang selalu tergoda untuk dikunjungi dan tak sabar untuk menelusurinya. Telah lama paman mencintai Negeri ini. Itulah salah satu dari sekian banyak kesamaan kami. 

Biyu sayang berbicara tentang kehidupan, mungkin suatu saat dengan didikan serta aturan-aturan orang tua kepada mu terkadang membuat kamu kesal dan bahkan menjengkelkan. kamu tau sayang?, itu semua adalah salah suatu cara mereka untuk mengajari mu, itulah cara mereka menjaga mu, mendidik mu agar kamu tegar dan kuat sebelum siap berkelana dalam menjalani kehidupan nanti. Maka sadarilah sayang mereka begitu sangat-sangat mencintai mu.

hal ini terkadang memang tak selalu mudah termasuk dilingkungan sekitarmu nanti. tengah kamu menikmati hari-hari, akan ada saatnya kamu marah dengan keadaan dan adakalanya kamu berontak dengan situasi yang tak selaras dengan pola pikirmu. Kadang hidup ini penuh ancaman-ancaman. Tapi, kamu jangan khawatir tentang semua itu, akan ada sepasang malaikat yang paling setia didunia, ia akan selalu ada disamping mu. percayalah mereka akan menjagamu sepenuh hati, penuh cinta, kasih sayang, hingga tingkat kesabaran yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Dia adalah ayah dan ibu mu.

Sayang, akhir kata bersama surat ini. cepat atau lambat tentunya aku dan generasi pendahulu mu akan hilang ditelan waktu. 
Dikala aku dan tentunya kami semua telah tiada nanti, surat inilah pertanda kami semua pernah menapak dan menggoreskan sejarah dimungka bumi ini. Meski terlihat sangat mungil meski hanya berupa percikan cahaya kecil. 

"Sejatiny apa yang terucap akan sirna, apa yang tertulis tentu akan tertinggal selamanya."

Tersenyumlah Biyu sayang, ukir sesuatu yang keren dimungka bumi ini. Berbahagialah, hapus tangis mu dan terbanglah setinggi-tingginya, raih lah mimpi-mimpimu. Kami semua menyayangi mu.



Salam rindu, tak sabar untuk bercerita dengan mu secara langsung ^_^



Paman  Farieco Paldona Putra


Pekanbaru. Sunday, December 02th , 2014


   
 ~~~~

BERERAPA SAAT SETELAH KAMU TERLAHIR KE DUNIA ^_^
 LEBARAN IDUL FITRY 2014 [orang tua mu]

 ALAHAN PANJANG [26-07-2014]
 
DAN, SAAT KITA SIAP UNTUK JALAN-JALAN SORE ^_^


Terimakasih telah membaca :)




Farieco Paldona Putra

 

Senin, 01 Desember 2014

kita tuh butuh konsisten lho.. guys

Dikala rasa lelahnya raga dalam melakukan kesekian puluh (bahkan ratusan kali) demi secuil harapan,  
yang barang kali sudah terprogram begitu harmonis  dalam diri.  
Jutaan mulut menganga mengumandangkan kata 

cukup!!,
ya sudahlah!!” 

Disaat langkah yang terseok-seok dalam lelah yang  melunturkan api potensi. 

****
Teman, mari sedikit menoleh kesuatu sudut pandang dimana  sosok kakek tua (berumur 65 tahun) Kolonel Harland Sanders, dalam menawarkan resep masakannya kelebih dari 1.000 restoran dinegaranya, dan barulah restoran yang ke 1.008 pada akhirnya orang-orang menerima resepnya tersebut. 
saya menebak, kamu mungkin sudah mencicipi makan siap saji tersebut, yang cabangnya yang tersedia dipenjuru kota. 
Kolonel Harland Sander
 
Mungkinkah masakan Goreng Ayam, yang tumbuh dan berkembang menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji didunia tampa adanya “Konsistensi” dalam melakukan suatu usaha? 

Bukankah pedoman hidup telah memaparkan dan membuat kita semua jadi faham, bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”  QS. 13:11 .

hai kawan, kecintaan kita terhadap suatu hal,  yang barang kali hanya kamu yang bisa cepat memahaminya, begitu terasa mudah dan asik kamu lakukan. 
Tarik sibenang merah itu, ketok sudut padang yang paling unik menurut kamu ! barang kali itu adalah hobi kamu. dimana bisa menciptakan se gudang manfaat kesiapa saja dan bernilai ekonomis tentunya. Lakukan apa yang lo sukai, teruslah mencoba. 

Tebar bunga-bunga semangat, bentangkankan permadani kemauan serta bangun tembok batako mental diri, dan  merambah kerikil mungil dibawah tapak kaki secara konsisten.
bila lelah ragamu saat ini begitu terasa "ngilu",  ber itstrhatlah sejenak .

Kambali mengunjungi sijalan-jalan setapak yang barangkali selalu merindukan jejak jejak karya mu, (dari hal yang menjadi hobi mu atau hal yang lo suka). 



Salam backpacker  B-)


Farieco Paldona Putra 

Jumat, 28 November 2014

SASAK BEACH [Cantiknya tuh..Kebangetan :D ]



Kali ini saya niat backpackeran kesuatu tempat, saya bingung mau kemana. ini perjalanan saya beberapa waktu yang lalu. awal tahun yang lalu, lumayan sudah lama sih. tapi tak apalah, setidaknya pengalaman perjalan yang saya lakukan  bisa saya bagi  buat teman-teman semua :D.


Harapan saya, setelah kamu membaca catatan perjalanan ini. kamu segera perlahan turun dari soffa empuk, didepan tv, atau turun dari kasur tidur nannyaman hingga stick Game yang biasa jadi teman baikmu selama ini.  kemudian kamu ambil ranselmu dan mulai melihat list daftar daerah yang menarik, berfikirlah buat ngunjungi tempat tersebut. 


Kunjungilah tempat atau daerah yang jarang atau bahkan belum pernah kamu kunjungi. Dengan menantang diri seperti itu maka kamu akan menemukan sisi kehidupan yang unik, sudut pandangan yang baru, dan semangat baru tentunya. saya jamin itu, dalam proses perjalanan kamu akan belajar banyak, melakukan backpackeran (solo jalan-jalan) sama artinya kita tuh bersilaturrahim lho. 
Maksutnya begini, misalnya kamu kepingin sekali liburan akhir pekan berasanya tuh pake ‘bangeet’ dan berbeda dari liburan biasa. 


Nah dalam memanfaatkan hari libur kamu, kamu tuh bisa melakukan perjalanan kesalah satu daerah diprovinsi tetangga (misalnya), anggap saja berdurasi 2 hari 2 malam begitu, kamu tentu memerlukan tempat untuk tidur dimalam harinya. dalam hal ini salah satu cara yang efektif bisa kita lakukan atau yang saya lakukan adalah; kunjungin aja orang yang kamu kenal didaerah tersebut :D beres kan??.lho itu silaturahim pluss jalan-jalan bukan?, artinya ‘satu paket’. Mungkin kamu juga pernah melukannya hehe. Baiklah saya akan bagi sebuah pengalaman perjalanan sederhana saya.


check it out!!! :D


Sore hari setelah pulang dari tempat kerja (laboratory), saya beriinisiatif menuju ke terminal perawang. ticket bus yang saya cari namanya Bus PMP. bus yang satu ini rutenya terminal Perawang (Provinsi Riau) ke terminal Simpang Ampek (Sumatera Barat).


Oke,  perjalanan saya kali ini adalah kesalah satu kabupaten diprovinsi Sumatera Barat, tepatnya diPasaman bagian Barat. Misi saya adalah bersilaturahim kekediaman salah satu sahabat saya, kebetulan lokasi tempat tinggalnya itu di pesisir pantai. Nah ketahuan dong yah… misi terselubung saya adalah 'Pantai' hahaha…… :D 
sebetulnya sudah cukup lama, saya tuh penasaran sekali dengan yang namanya “Pantai Sasak”, karena sempat saya baca beberapa kali tentang pantai sasak ini diInternet. 
"Hey!! pantai Sasak seperti apa sih kamu"??penasaran nih saya".


Bus PMP berangkat dari Perawang kira-kira pukul 18.30 Wib, jadi kira-kira jam 18.00 saya harus sudah berada di terminal. Ke terminal saya diantar oleh tetangga mess saya nan baik hatinya, [terimaksi b.Yonda :D] . dengan harga ticket Rp.90.000 itu saya pun berangkat brrmmmmm!!!!. *ada ya suara bus kaya gitu yah..hahahh B-)


Bus tua sederhana itu cukup penuh sesak. Sebetulnya mengunjungi daerah pasaman barat saya udah pernah, dulu sih, duluuuuuuu sekali, waktu itu masih duduk diSekolah Dasar :D. Seperti pada umumnya angkutan antar Provinsi beroperasi dimalam hari, bus tua itu dipenuhi barang-barang dibagasi bawah dan atas juga ada. bahkan sampe sepeda motorpun di taroh tuh ditenda haha.#lecet-lect dah!!, yang penting Sikaaaaaattt!! (red:motto hidup Sang kernek Bus :D ).


Waktu itu saya berangkat jumat malam, artinya orang-orang momentnya buat pulkam dong yah. Sebagian besar penumpang statusnya juga karyawan, dan yang lainnya umumnya para pedagang. Pedagang-pedagang yang sudah menetap dipasar-pasar perawang biasanya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, barang-barang yang di butuhkan di pasok dari daerah lubuk basung, pasaman barat dan daerah sekitarnya, gitu. Saya amati beragam sih mereka. 


Dengan menggunakan bus PMP ini nanti bakal ada tempat pemberhentian buat istirahat sejenak, makan atau sholat. jam 01: 15 wib kira-kira jam segitu akhirnya kita berhenti. saya yang saat berangkat tadi belum sempat sholat magrib (sebetulnya bisa saja sih: didalam bus, tapi dengan pertimbangan fokus ngak fokus, yah jamak aja deh). Setelah sholat kemudian saya sempatkan makan dan istirahat. Cukuplah waktunya kira-kira 30 menit.


Ohya selanjutnya, (ntah itu dimana, saya lupa :D), para penumpang bakal di pindahin kebus yang lain. Saya baru sadar ternyata bus dari pekanbaru Riau yang rutenya Pasaman ada dua, satunya kepasaman barat dan satunya lagi ke pasaman timur, walau dengan tujuan yang berbeda. tapi tetep dimuat dalam satu bus, Jadi sampai di suatu pemeberhentian  kita bakal disesuaikan berdasarkan tujuan. Untung saya di bangunin dan instruksikan pindah bus, kalau ngak saya sudah dibawa ke pasaman timur saudara-saudara.. haha :D.


Kira-kira jam 03:00-an kita sudah sampai di kelok ampek puluah ampek, wah saya langsung terbangun dari tidur dan berusaha menikmati kelok-kelok yang katanya bikin pusing ini. terus saya jingkrak-jingkrak bahagia nengokin lampu-lampu di danau Maninjau keren sekali. dah gitu… lampu rumah-rumah penduduk sekitar danau juga cukup manarik untuk dipandang-pandang. Walau agak pusing ngikutin arah danau sementara jalan yang berkelok-kelok serasa tak berkesudahan. 

 cantiknya danau maninjau, ini bukan hasil dokumentasi saya [karena malam hari ngak bisa ambil foto]. yang ini saya ambil dari internet


Oke berbicara mengenai danau maninjau dan kelok ampek puluh ampek,  dua nama ini sekarang sudah terkenal lho seNusantara, karena keindahan dan keunikannya itu “Sesutu yah” aahaay!!!.


Gimana tidak terkenal coba, mulai dari promosi daerah oleh pemerintah setempat, masuk dalam latar cerita dari penulis terkenal A.Fuadi, dengan Novel Fenomenalnya berjudul “Negeri 5 Menara”, dah gitu.. baru-baru ini diEvent Internastional tahunan “Tour De Singkarak” (TDS), wilayah Pasaman kelok ampek puluah ampek ini selalu masuk dalam rute loba sepeda tingkat Internasional itu. dengan perlahan tapi pasti negeri cantik ini makin dikenal dan kagumi banyak orang. 


Ohya mungkin teman-teman pernah nonton disalah satu stasiun TV swasta, acara yang temanya semacam petualang gitu (red: Jejak Petualang, Bocah Petualang dll) nah.. lokasi program acara TV tersebut pernah beberapa kali didanau maninjau ini, aaaaaaaaaaaaaa…. Bangga bangett dong yak! :D. 


Sekitar jam 05:10 Wib (versi jam saya :D) sebelum memasuki daerah lubuk basung, bus tua yang kami tumpangi pun mogok, jadi mau tak mau kami penumpang harus bersabar, artinya ada waktu buat rehat beberapa menit. Ini nih saya manfaatin untuk sholat subuh serta nyeduh teh manis (kebetulan ada kantin sederhana dekat situ). 


Nexs kami memasuki daerah Lubuk basung sekitar jam 06 lewat,  didaerah Lubuk Basung ini seingat saya, ada family saya tinggal didaerah ini. Sayangnya itu dia…., “ngak tau dimana…!!dimana..oh dimanaaaa…!!“ hehe.


jam 8 pagi akhirnya saya sampai di sebuah pemberhentian dan lihat tulisan ditembok depan sebuah bangunan sederhana bertuliskan “terminal simpang ampek Pasaman Barat”. 
Biasanya bus yang kami tumpangi lebih cepat dari ini lho sampainya, mungkin karena mogok dijalan tadi tuh.. makanya agar sedikit kesiangan. Tampa ngulur-ngulur waktu saya langsung ngasih tau sahabat saya, bahwa saya sudah sampai di terminal seperti yang telah kami janjian. artinya saya mintak dijemput."woii..jemput saya"!! B-)

 ini bagian tembok Terminal yang sempat saya Documentasikan


Pas di telphone, dia malah baru mandi, Katanya “santai aja dulu bro!”. jadi?? saya harus menunggu..? oh baiklah, dengan terpaksa saya ngegembel diterminal simpang ampek yang dipenuhi oleh ibu-ibu pedagang jualan minuman kaleng (seperti terminal pada umumnya). Masih segar diingatan saya, saya tuh menunggu lebih dari 30 menit lho.

Dengan waktu yang segitu saya bisa sarapan, ke toilet, kepo-in mak-mak tukang jualan minuman, nengok-nenengok lingkungan sekitar kemudian *ketoilet lagi. 
Hampir jam 09 tuh anak akhirnya datang, dengan motor metik hitamnya dia cengengesan bahagia melihat saya macam manusia gembel dan konyol seperti yang dia kenal waktu kuliah dulu. 


Baiklah sebagai penghormatan saya kepada dia selaku ‘tuan rumah’, saya akan mencoba manfaatin satu paragraf special buat ngenalin sosok sahabat gila saya satu ini. 
namanya Hendri dia asli pesisir pantai pasaman barat. Ok, Sekian gambaran dia. 
(durasi woi.. :D) haha  anak yang malang [Hendri] :D 


Setelah kami saling toss-tossan!!, tendang-tendangan!!, gampar-gamparan!! dan cipika-cipikian!!, (haha maaf yang terakhir, ya nga’ lah Gilak..) 
kamipun berangkat, taaaraaaaaa… bmmmm… menuju arah pesisir. 

Jika kamu tau simpang empat pasaman barat ini, nanti dilampu merah (persimpangan gitu) kamu bakal ngelihat sebuah tugu ditengah jalan. Tugu itu aneh sih menurut saya, berupa kaya tiang beton gitu dan diatasnya itu kayak ada bulatan, sebesar buah kelapa dan berduri aneh. saat saya ngelihat itu tugu dan nyangka Durian dong yah. Lha iya, kan ada durinya dan gedenya ngak jauh beda.


Pas saya kepoin teman saya yang lagi asik ngendarain metiknya, 
“bro disini banyak penghasil durian yah??.itu sampai dibikin tugunya permanen ?”.  
Dengan tampang tampa ngerasa punya mulut kayak mak-mak, dia jawab 
“bukan begok, itu telur Dinasaurus, peninggalan prasejarah” dan durinya itu sebagai pembeda jenis kelaminya”. 

Dalam hati saya, “dasar manusia licik", ada gitu? dijaman sekarang yang begituan??”. ‘Se enaknya kau permainkan akuh”!! |maaf yang barusan adalah dialog pilem laga jaman-jaman dulu|,*jadi abaikan :D. hahaha


Akhirnya dengan kekepoan saya yang bertubi-tubi, akhirnya manusia konyol ini memberi pencerahan.. ciyee pencerahan :D, itu bukan durian tapi itu adalah buah Sawit (satu tongkol sawit). Pasaman Barat terbilang penghasil sawit yang cukup TOP di Provinsi Sumatera Barat, buktinya? mungkin teman-teman pernah tau dengan sebuah perusahaan pengolahan kelapa sawit, kalau ngak salah nama perusahaannya PT.INCASI RAYA, adik kelas saya ada kerja disana. 


Dalam perjalanan kekediaman teman saya tadinya saya kira dekat. Eh… pantas saja saya nungguin diterminal tadi lebih dari setengah jam, lama perjalanan dari simpang empat kerumahnya itu kira-kira 40 menitan dengan kecepatan 60-65 km/jam (sekali lagi itu kira-kira ya), jadi dia jemput saya tadi kecepatannya kira-kira 70Km/jam hmmmm (*ga penting haha) .

Dari pengamatan saya selama dalam perjalanan terhadap kondisi alam, sini tuh memang lebih didominasi oleh kebun kelapa sawit dengan kondisi wilayah dataran rendah. Ngak salah disini banyak rumahnya bagus-bagus artinya tingkat perekonomian sudah lebih baik, dibalik hamparan kebun kelapa sawit itu (bagi yang punya kebun, tapi yang ngak ya biasa aja) 


Rasa kangen saya dengan yang namanya laut pun mulai menguap-nguap. Seakan pesona pantai perlahan merasuk kedalam sukma (Om lebay), sepanjang pesisir pantai dipadati rumah-rumah sederhana penduduk. Seperti pada umumnya angin kencang, didepan-depan rumah-rumah mereka di penuhi jemuran berbagai jenis ikan kering dan semacamnya. 


Akhirnya saya sapai juga dirumah orang tua Hendri, ketemu sama seorang ibu dan seorang remaja laki-laki. Yap.. mereka adalah ibu dan adiknya hendri, saya menjabat tangan mereka masing-masing. Dengan rumah yang sederhana beserta penghuninya yang bersahaja luar biasa.


Saya rehat sejenak, terus disuguhi Teh hangat manis buatan sang ibu kawan tercinta ahhh…. Nyamannya itu lho “berasa dirumah orang”! :-| haha, dan tau tidak?ada kabar gembira untuk kita semua!! hal yang bikin saya lebih bahagia? Saya dapat tempat nginep gratis tis tis hahayy :D, ya  kan silaturahim, betul?? (modus).


Setelah selesai mandi, kemudian makan bersama (Alhamdulillah saya dikasih makan :-P). jadi ada hal special dari makan siang kami kali ini. Mungkin si ibu sudah siap sedia mengenai menu makanan dalam rangka kedatangan saya dari Riau [sebagai kawan dari salah satu putranya] mudah-mudahan memang nyatanya begitu dan tentunya beliau bertindak ngak khilaf wkwk :D. 


Jadi menu makan siang itu loh…!! kayak kita bernostalgia gitu, sang ibu bikin gulai ikan dan gorengan ikan. Nah jenis ikan ini, yang bikin gregettt.. haha :D. 
mengingatkan saya akan dosa-dosa masa lalu, waktu dikos (jaman kuliah), jadi dulu sahabat saya ini minimal sekali sebulan dikirimin bekal sama ibunya dari pasaman ini ke padang. 
nah…. bekal kiriman dari sang ibu tercinta diantaranya berupa beras, kue, pisang dan masakan berupa goreng ikan. Jenis ikannya itu, ya yang kami nikmatin ini. Karena “keseringan” dulu, saya pun jadi hafal bentuk dan rasa tuh ikan hehe. 


Dosa saya dan dua orang terdakwa lainnya (red: Hasan dan Adrian) sering bahkan sering banget ngett ngettt malah, nge-Bajak tuh kiriman Hendri, duh malangnya nasib mu kawan. Budaya saling ngeroyok kiriman teman satu kos itu adalah bentuk bukti nyata kebringasan kami, dan itu sangat konyol wkwkwk. 
budaya itu juga berlaku pada kemasing-masing kami, saling mengetahui dan saling berbagi. Kami sianak kos yang malang (judul pilem kalo itu mah haha). 


Iya saya akui saya ngak bisa ngelupain budaya dikos dulu (termasuk bikin masalah dengan buk kos), tapi Alhamdulillah sekarang saya sudah sadar kok!, iya suerr. Hmm.. 
makan siang dengan menu gulai dan goreng ikan wuehh….maknyoss!!, siap makan tuh… bikin dunia rasa lebih damai lebih bersahabat gitu haha. ohya, hampir saya lupa, Bapak Hendri adalah seorang Nelayan, aktifitas keseharianya ya melaut, pergi pagi-pagi buta mencari ikan dan balik kerumah nanti sekitar jam 12 atau jam 1 siang. Itu beliau lakuin setiap hari, kecuali hari jumat (libur). 

Posisi rumah ini sangat dekat dengan laut paling hanya 50 meter saja. Kebanyang dong ya, kalo pas ada angin badai atau hujan badai, tapi disisi lain tempat ini keren lho.

Sabtu siang itu kondisi alam cerah sekali dan panas tentunya. sekitar ba’da  dzuhur saya mulai kasih kode dan tak sabar untuk diajakin buat melihat indahnya pantai sasak yang terkenal itu. 


Dengan hati yang riang gembira haha, saya dibawa oleh sahabat saya yang  baik hati dan superr-duperr itu mutar-mutar pesisir pantai. 
Tahap pertama di dekat rumahnya, aku tau bagi dia pemandangan pantai beginian sudah biasa banget, tapi bagi saya tidak …alamaaakk!! Ini keren sekali tau, hamparan pasir bersih tentunya belum tercemar. Ombak kecilnya memikat, ah… keren sekali. 

pantai dengan ombak yang pelan, peharu kecil dan pohon kelapa

 
Subahanalloh bersih banget, belum tercemar nih pantai :D

semoga saya tidak tergolong orang-orang yang merusak pemandangan yah hahaha..


Menikmati suasana pantai dibawah deretan pohon kelapa menjadi pesona yang berbeda siang saya kali ini, memperhatikan kearifan local warga setempat, memperhatikan aktifitas mereka, merajut jaring jala, saya tersenyum senyum sendiri kalo denger ritme dan tinggi nada mereka dalam berkomunikasi [agak sedikit bernada tinggi]. 
suara gemuruh ombak pas dibelakang rumah-rumah mereka terlalu keras memang. sudah menjadi aktifitas alam disetiap perputaran waktu.


Kebetulan saat ini adalah musim panas dan cuaca lagi bagus-bagusnya dan lengit lagi cerah-cerahnya secerah wajah saya haha. aaaaah.. saya tak sabar mendokumentasikan keindahan pantai pasir nan cakep ini dengan jepretan camera mini saya. 



ini semua hasil jepretan saya


Saya dan teman saya yang konyol itu terus menelusuri pesisir pantai dengan sebuah sepeda motor metiknya. Ngak jauh dari pantai diantara rumah penduduk masih kontras dengan lahan-lahan sawit luasnya tuh lueerrr biaseee!!. 

Hendri ngajakin saya cari kelapa muda di sebuah kebun miliknya, haha setelah beberapa saat adiknya Hendri juga ngikutin di belakang. Akhirnya kami mendadak jadi bocah-bocah petualang (bocah jadi-jadian haha :D), memutar-mutari kebun ngak jelas. Sampailah kami dikebun milik orang tua Hendri, kebun ini didominasi sawit yang masih kecil-kecil. 
disana ada sebuah pondok mungil, nah disampingnya ada beberapa pohon kelapa yang tingginya lumayan. 

ini adiknya Hendri manjat pohon kelapa yang tingginya lumayan :D, ayo semangat ambil yang banyak

dan kami tampa rasa bersalah, hanya menikatiya saja di bawah hahaha

maaf para pembaca, mungkin kawan saya ini 'khilaf' berxpesi kaya gini, sekali lagi maaf ..haha :D

pondok sederhana, dokumenternya adeknya hendri. :D
Kelapa muda dengan air yang segar dan manis itu cukuplah buat nemanin nongkrong gak jelas kami dipondok sedernana itu. saya dan hendri kembali menelusuri pantai pasir yang asik, sebetulnya hari panas banget yah. Hanya kami saja yang berani berkeliaran di tepian ombak yang kalo kelamaan bisa bikin mungka belang, mungka coke-lat hehe.

Hendry Tama itu alamat FB manusia yang satu ini...


ada yang bisa melompat lebih tinggi, seperti ini.?? haha
maaf, saya terlalu menikmati suasana...gila haha


Setelah puas mutar mutar dan menikmati pemandangan pasir, ombak dan langit biru. Pukul 4 sore kami pun pulang, saatnya bersih-bersih dan nikmatin sore dengan bercerita banyak hal. bersama sang bapak sang pelaut tangguh luar biasa. dengan sikap yang bersahaja beliau, saya menjadi kagum bagaiman beliau bertahan hidup demi keluarga dengan malaut setiap harinya, hingga bercerita suka maupun duka sebagai nelayan.


Sekitar jam 17.30 wib dengan senang hati saya meng “iya-kan” ajakan salah satu manusia terkonyol itu untuk pergi ke area pusat pantai sasak. yang paling rame dikunjungi oleh orang-orang disore hari. 
Ya inilah sebetulnya sebagian kecil anugerah Sang Pencipta yang rasanya ngak terkira buat kita, kita disuguhi dengan alam nan cantik disetiap saat dan itu semua gratis tiss tiss buat umat manusia. Warga sekitar pantai, bahkan warga dari pusat kota pasaman barat banyak berkunjung terutama disore hari kepantai sasak ini.  

Wats Up ..Broo!!

diarea ini banyak berjejer ibu-ibu jualan seperti minuman, gorengan, kacang rebus, jagung bakar, es kelapa muda, makanan-makanan kecil dan lain sebagainya. Jadi dipantai sasak ini jika cuaca bagus lokasi ini selalu rame dikunjungi orang-orang dari berbagai tempat. 


Momen mahal disini tetep ya,. nungguin waktu sunset berlangsung, ngelihatin proses matahari terbenam bagaikan tenggelam kedalam lautan. 
Dua kata dari saya “fantastis!!, “idealis.!!. Dalam hitungan menit dari kondisi alam yang terang tiba-tiba berubah menjadi kuning keemasan perlahan coklat keemasan dan kemudian pelan-pelan gelap, alam pun disambut malam yang indah. 

 Sunset Time
 
 saat kembali ke peraduan

 
 senja yang memikat hati, sampai jumpa kembali besok di pagi hari :)

Malamnya saya dan keluarga sahabat ini memanfaatkan kesempatan untuk saling cerita-cerita mengenai kehidupan saya dan tentunya kehidupan mereka ditepi laut, dan sesekali juga bernostalgia tentang masa kuliah bareng diPadang haha. 
ini rasanya malam yang panjang, malam dimana saya melihat sisi kehidupan sebuah keluarga yang sebetulnya sangat-sangat-sangat sederhana sekali. 

Disamping kesederhanaan itu saya melihat kakayaan batin yang terpancar, dan kekayaan etitute yang menawan. tak ada keberpura-puraan dari sikap mereka semejak kedatangan saya kerumah ini. sikap apa adanya, bersahaja, sederhana dan penghormatan begitu spesial kepada saya. Hal ini akan menjadi contoh dan pedoman hidup bagi saya dikemudian hari, saya menjadi lebih banyak melihat diri, selain menikmati alam yang cantiknya luar biasa saya juga belajar tentang sisi kehidupan penduduk ditepian pantai, dan tentunya dari sebuah keluarga yang bersahaja. 

Hal ini membuat saya lebih bersemangat lagi untuk lebih banyak mensyukuri apa yang dikaruniakan oleh Zat yang menciptakan langit dan bumi, dan memaksimalkan potensi diri untuk lebih banyak berguna bagi orang lain. 

Dengan membawa pengalaman dan semangat batin yang rasanya “okey”, Besok siangnya saya mohon izin untuk kembali ke provinsi Riau, dengan menggunakan ticket yang sudah saya bokking pas sampai pagi diterminal pagi itu.

-------------------------------

terimakasih telah membaca :-)


by Farieco Paldona Putra